Foto Anwar dan Beberapa Warga Setempat Saat Memperbaiki Motor Pelangangnya |
Dompu-BidikInfoNews.Com - Mungkin kita harus belajar tentang kegigihan dari 1 orang ini. Pasalnya, mereka tak pernah berhenti berusaha untuk mencapai cita-cita serta kebutuhan hidup. Jalan yang harus mereka tempuh lebih jauh dan terjal, karena ada hambatan fisik yang merintangi.
Namun keterbatasan fisik saja tak cukup untuk mematikan semangat mereka. Justru kekurangan dalam segi fisik mereka ubah menjadi keunikan. Hal yang seharusnya menjadi titik kelemahan justru malah menjadi 'kelebihan' mereka di mata keluarga dan masyrakatnya sekitar.
Baca Juga :peduli korban banjir kapolri salurkan
Salah satunya seperti yang dialami oleh Anwar 40 tahun anak pertama dari lima bersaudara, warga Desa Sori Sakolo Kecematan Dompu Kabupaten Dompu, yang memiliki Keterbatasan fisik sejak lahir. Namun baginya bukanlah alasan untuk ia tidak berkerja, berjuang dan berusaha untuk mencari nafkah untuk kebutuhanya dirinya dan keluarganya.
Kondisi Anwar Yang Berjalan Dengan Mengunakan Kedua Tangannya |
"Keseharian saya hanya berkerja sebagai 'Montir' keterbatasan fisik yang saya alami ini mulai sejak kecil. Awalnya saya sempat merasa kecewa dengan keterbatasan hidup saya, yang tidak banyak bisah saya berbuat. Namun alhamdulillah berkat semangat keluarga yang selalu memberikan dukungan, sehingga saya bisa dapat menerima kenyataan yang saya alami sekarang,"ujarnya Anwar pada media ini saat ditemui didepan bengkel miliknya rabu(03/03/21).
Perjuangannya untuk bisa mencukupi kehidupan dirinya banyak mengalami hambatan dan lika-liku yang cukup panjang, untuk banyak belajar demi keberlangsungan jalani kehidupan.
"Dengan berbekal tekat yang kuat ingin hidup mandiri. meski cukup berat dengan keterbatasan saya tidak bisa berjalan dan berkerja dengan normal. Namun hikma rasa sabar saya jalani begitu sangat panjang, hinga sekarang saya bisah menjadi montir sampai hari ini," terangnya anwar.
Dalam hal kebutuhan menjadi montir, dirinya mengaku, selama ini tidak pernah memintah bantuan baik ditingkat desa maupun di pihak pemerintah daerah setempat.
"Mesekipun kebutuhan alat bengkel yang saya miliki masih belum cukup memadai, namun selama ini saya masih bisa mendapatkan recehan (red uang) upah dari para pemilik kendaraan yang saya perbaiki,"katanya (fhen).