"HWS" Dinyatakan Positif Covid-19 Tampa Dasar Yang Jelas Tim Gugus Diduga Melangar UU Protokol

Kategori Berita


.

"HWS" Dinyatakan Positif Covid-19 Tampa Dasar Yang Jelas Tim Gugus Diduga Melangar UU Protokol

19 Mei 2021
Foto Anak HWS Pasien Yang Dinyatakan positif covid-19 


Dompu, | BidikInfoNews.com - Petugas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat NTB, diduga telah mengumumkan sala satu pasien positif terjangkit wabah virus covid-19 secara sepihak tampa dilandasi dengan bukti hasil sweb yang ada dan diserahkan kepada keluarga pasien.


Pasien yang berinisial HWS (63) tahun warga Desa Tekasire kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu yang kini secara tiba-tiba langsung diumumkan dan ditetapkan sebagai pasien positif corona, sehingga membuat keluarga serta masyrakat setempat melakukan mendatangi dan mengadu kepada pihak pemerintah desa sekitar.



Baca Juga : tingkatkan kemajuan pariwisata daerah



Awal mulanya HWS adalah sala satu pasien yang memiliki riwayat penyakit gula dan dara tinggi itu dibawa oleh pihak keluarga nya untuk di lakukan pemeriksaan di rumasakit Manggelewa hari minggu pagi tanggal 09, namun pada soreh harinya, HWS pasien itu kemudian dirujuk menuju ke rumah sakit umum dompu agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Foto Yan Sofian Kepala Desa Tekasire 

"Sesampainya di RSUD Dompu HWS langsung dilakukan sweb oleh pihak petugas yang ada, tiga hari usai pasien tersebut di sweb, kemudian HWS langsung dinyatakan positif covid-19 oleh pihak tim gugus tugas yang ada tampa menginformasihkan dan menunjukan bukti hasil sweb kepada kami selaku pihak keluarga pasien," ujarnya Hairudin Anak kandung HWS saat di temui oleh media ini di kediaman kepala desa Tekasire selasa (18/05/21).



Adanya hal itu, pihak keluarga HWS menilai dan menuding bahwa penetapan HWS sebagai pasien positif covid-19 (hasil sweb red) yang dilakukan oleh pihak tim gugus tugas tersebut diduga secara sepihak dan juga membohogi mereka selaku keluarga HWS. 



"Kami selaku keluarga HWS (pasien red) tidak menerima bahwa keluarga kami ditetapkan sebagai pasien positif covid-19, sebab hal yang dilakukan oleh mereka menurut kami tidak didasari dengan bukti-bukti yang jelas, untuk memperkuat bahwa HWS benar positif corona apa tidak, sebab sampai detik ini hasil sweb yang dilakukan oleh mereka tidak sama sekali diketahui oleh kami, selain itu juga, jika memang HWS positif terjangkit seperti yang dikatakan itu benar adanya, kenapa pasien ini tidak di rawat dengan ketat sesui aturan protokol covid-19 yang ada, dan juga HWS kenapa tidak ditempatkan diruang isolasi seperti pasien positif covid-19 lainya,"terangnya. 

Lanjut dirinya, hal itulah yang membuat mereka menduga bahwa didalam penanganan yang dilakukan oleh pihak tim gugus tugas covid-19 yang ada di kabupaten dompu seolah-olah terlihat ada pembodohan yan terjadi didalam nya. 




Kepala Desa Tekasire Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Yan Sofian menjelaskan bahwa mengenai pasien HWS yang ditetapkan sebagai pasien positif covid-19 itu, alawanya pasien diminta untuk di lakukan sweb namun HWS belum dinyatakan positif corona, kemudian usai pasien itu di sweb, pihak tim gugus tugas tersebut kemudian meminta HWS itu untuk di lakukan isolasi, mendengar hal itu, pihaknya bersama keluarga pasien tersebut langsung berkumpul dan merembuk (membahasnya red) sehinga kemudian disepakati bahwa HWS diijinkan untuk di isolasi oleh mereka. 



"Saat itu saya mengatakan kepada pak dokter, Dokter jangan sampai hasil leb sweb yang dilakuka ini menyimpak jauh dari hasil yang sebenarnya dan saya akan uji kelayakan sampai dimanapun, dan hati-hati pak dokter, "saya katakan hati-hati begitu, urusan seperti ini publik dan juga saya mengetahui akan hal itu, bahkan persoalan tersebut kami menduga sering terjadi bukan hanya di dompu namun hampir disemua rumasakit yang ada," bebernya Kades.



Selama HWS dirawat diruma sakit setempat, pihak keluarga anak menantu dan beberapa orang anggota keluarga lainya yang berkunjung bebas keluar masuk, dan tidak ada penerapan standar protokol kesehatan yang dilakukan.



"Tadi kami sudah memangil dan bertemu dengan pihak kepala puskesmas Manggelewa dan jajaran nya di ruangan saya, pertemuan kita itu guna melakukan klarifikasi terkait setmen serta pengakuan mereka bahwa pasien HWS tersebut positif terjangkit covid-19, tadinya saya menanyakan apa yang mendasari sehinga HWS ini dinyatakan positif corona, sementara informasi dan bukti hasil sweb yang dilakukan tidak diketahui baik pihak keluarga pasien maupun kami di pihak pemerintah desa. Pikahnya menjawab hal itu bukan kewenangan kami yang ada di tingkat puskesmas Manggelewa untuk menyampaikan hasil sweb dan informasi itu kepada pihak desa dan keluarga pasien,"ungkapnya.



Sampe sejauh ini, persoalan covid-19 ditingkat daerah saat ini masih banyak sekali terjadi hal yang serupa di berbagai wilayah yang ada, sehinga masyarakat publik menjadi tumbal pembodohan demi sebuah keuntungan pribadi kelompok kolega dan lain sebagainya.



"Aneh nya lagi kalaupun HWS dinyatakan positif corona, tentu pasti mereka akan penerapan sistim yang sangat ketat sesui UU dan aturan protokol covid-19 yang ada, baik itu pasien maupun keluarga pasien tersebut. Namu hal itu terlihat malah justru sebaliknya, kelurga HWS pasien positif covid-19 yang ada, baik itu anaknya menantu dan beberapa keluarga lainya yang datang menjenguk dan menjaganya tidak ada masalah dengan kondisi kesehatannya,"tegasnya. 



Tambah dirinya, selama ini semua orang yang ada bebas untuk keluar masuk tampa mengunakan alat APD lengkap, persoal seperti ini lah yang membuat mereka dan masyrakat pablik tidak mempercayai nya 



"Akibat persoaln itu, keluarga HWS pasien yang dinyatakan positif covid-19 dan masyrakat yang ada setempat sempat memanas dan ingin melakukan blokade jalan, namun hal itu dapat kami redahkan. Disamping itu kami juga memberikan pemahaman dan melakukan sosialisasi pada semua masyarakat yang ada setempat, agar tidak melakukan hal yang tidak diinginkan bersama," ungkapnya kades. 



Pada kesempatan itu, pihak masyrakat yang ada mengatakan bahwa semua hasil sweb yang di lakukan oleh pihak para petuga tim gugus tugas covid-19 yang ada itu diduga hanyala permainan sandiwara dan rekayasa yang secara sengaja dimainkan oleh mereka sehinga masyarakat yang menjadi tumbal dan korban. 



Sementara sampai berita ini di turunkan pihak kepala Dinas Kesehatan dan Ketua satgas gugus tugas covid-19 kabupaten Dompu, belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan mengenai persoalan tersebut. (fhen).