Penyulaman Kembali Program RHL Diduga Bodohi Pablik, Kades Riwo Minta Gubernur NTB Turun Langsung

Kategori Berita


.

Penyulaman Kembali Program RHL Diduga Bodohi Pablik, Kades Riwo Minta Gubernur NTB Turun Langsung

5 Des 2021
Kades Riwo, Arifin Abubakar S. Sos

Dompu, l BidikInfoNews.com - Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Senilai Miliran Rupiah diketahui gagal tumbuh, kini dilakukan penanaman kembali oleh pihak pemenang tender.



Penanaman secara simbolis yang secara tiba_tiba dilakukan di so Dana Kala tersebut menumbulkan banyak pertanyaan publik yang ada. 


Baca Juga :program rhl senilai miliran rupiah



Pasalnya, program yang diketahui Gagal dan sudah berahir jangka waktu itu hinga saat ini masi terus dilakukan penanaman kembali tampa adanya sosialisasi terlebih dahulu, baik  pada pemilik lahan serta para kelompok tani sekitar. 



Program RHL ini menjadi sorotan beberapa Media online di Kabupaten Dompu karena dinilai gagal dalam pelaksanaannya, padahal program ini cukup besar memakan anggaran APBN hingga 2,3 miliar rupiah.

Foto Bentuk Bibit Pohon Yang Ditanami 

Pantauan langsung dua Awak media di lokasi penanaman di Desa Riwo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Sabtu (4/12/21), fakta baru muncul dari beberapa pihak yang ditemui. Dalam penyediaan bibit pohon yang dilakukan pihak penanggung jawab (CV. Prima Indah Persada) rupanya tidak sesuai dengan luas area penanaman. 


Dalam faktanya, luas area lokasi penanaman tersebut sebesar 398 hektar, namun oleh pihak penanggung jawab hanya menyediakan 100 ribu bibit pohon saja. Padahal, ideal penanaman dalam satu hektarnya 400 pohon.


Pasang Iklan Disini :


Fakta inipun diungkap oleh Kepala Desa Riwo, Arifin, Abakar S.Sos, selaku pemilik wilayah, dia mengungkapkan.


"Saya beberapa minggu yang lalu berkoordinasi dengan pihak PT. pemenang tender, saya bertanya kalau ini program luasnya berapa? Dijawab 398 hektar, kalau per-hektarnya berapa? Dijawab 400 pohon. Pertanyaan saya berikutnya, kalau 398 hektar itu luas lahan, berarti jumlah bibit yang harus disediakan sebanyak 150, 9200, sementara yang disediakan sekarang cuma 100 ribu pohon" Ungkap.

Simak Videonya Dibawah Ini 👇👇👇

Dengan penyediaan 100 ribu pohon oleh pihak penanggung jawab, itu terkesan dalam penamaannya banyak banyak pohon yang tumbuh, namun faktanya menurut Kades Riwo, itu tidak ada sama sekali.


"Kita bisa lihat di lokasi, sejauh mana dan berapa luas areanya, dan berapa ribu pohon yang tumbuh" Kata Kades.


Lebih lanjut kadis Riwo, Kaloupun penanaman itu dilakukan mengantikan tamana yang mati, "tentu Jelas tidak secara simbolis dilakukan dan sangat tidak mungkin juga dihadiri Wakil Bupati dan jajaran OPD lainya.

Foto Papan Informasih Yang Dipasang 

Selain itu, diungkapkan juga jika papan informasi proyek tersebut dinilai tidak jelas, sebab dalam papan informasi itu tidak tercantum anggaran biaya pekerjaan dan jenis kegiatan.



"Dalam papan informasi itu cuma tercantum nama CV, luas area dan jumlah bibit, tapi tidak ada anggarannya. Mestinya menurut saya harus tercantum besar anggaran" Pungkasnya.


Tambah dirinya meminta terhadap bapak Gubernur NTB untuk mengambil sikap serta tindakan ditingkat lapangan agar pembodohan semacam ini tidak terjadi lagi. 


Sementara hinga berita ini diturunkan, Ahmad Fadlih selaku penangung jawab program RHL sekaligus pemilik CV. Prima Indah Persada yang dikonfirmasi media ini via telpon Whatsapp pada Sabtu (4/12/21) pukul 21.30 wita. Terkait soal penyediaan bibit 100 ribu yang akan ditanami pada area 398 hektar tersebut hinga kini belum ada jawaban (fhen).