Bupati Dompu, Kader Jaelani Saat Dikonfirmasi Oleh Beberapa Awak Media. Dok. BidikInfoNews.com |
Dompu, l BidikInfoNews.com – Satu pekan terahir beredar isu penolakan tambang PT Sumbawa Timur Mining (STM) yang beroperasi di Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u diketahui ramai di suarakan oleh para aktivis dan sebagian masyrakat yang ada sekitar, ini tangapan Bupati Dompu.
Aksi penolakan tambag mas yang diperbincangkan oleh pihak para Aktifis melalui jejaring media sosial Facebook maupun di ruang lingkup Sosial lainya terlihat jelas ahir ahir Ini. Dalam hal itupun, bupati Dompu juga ikut dikait_kaitkan sebagi dalang beredarnya isu tolak Tambang PT. SMS yang ada.
Baca Juga :genjot pembangunan pariwisata daerah
Menanggapi persoalan yang terjadi, Bupati Dompu, Kader Jaelani, Rabu (22/12/2021) tidak tingal diam, Ia juga ahirnya buka suara dan mengatakan bahwa terkait persoalan isu tolak Tambang yang dilakukan oleh para Aktifis baru ia ketahui sementara adanya isu Keterlibatan pihak nya, itu semua tidak benar adanya.
Penolakan yang dilakukan oleh mereka, kemungkinan adanya informasi bahwa dalam hal perekrutan tenaga kerja yang dilakukan tidak secara menyeluruh. Untuk itu, perlu adanya penerapan serta sosialisasi yang kuat dilakukan oleh pihak Tambang itu sendiri.
Simak Video Tangggapan Nya Bapak Bupati Dompu Diatas ☝☝☝
"Terkait hal itu Insallah saya akan bertemu dengan para aktivis penolak Tambang, langkah itu dilakukan guna memberikan pemahaman terhadap mereka bahwa setelah Tambang tersebut masuk tahap eksploitasi maka tidak ada alasan bagi PT Sumbawa Timur Mining untuk menolak tenaga kerja lokal dalam jumlah yang lebih banyak,"Ungkapnya.
"Setelah berkoordinasi dengan PT Sumbawa Timur Mining, saya menyampaikan agar masyrakat yang ada dikabupaten Dompu dapat direkrut sebanyak-banyaknya, Namun sekarang harapan itu katanya mereka belum siap ditampung oleh pihak perusahaan. Alasannya, karena masih tahap eksplorasi. Sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan masih sangat terbatas,"jelasnya.
Pasang Iklan Disini :
Keberadaan PT Sumbawa Timur Mining (STM) jelas dan harus kita dukung, Demi kemajuan daerah kabupaten dompu. Dengan terbatasnya lapangan kerja di dompu. Untuk itu Pihaknya juga berharap agar PT Sumbawa Timur Mining (STM) dapat mempekerjakan (rekrut) masyarakat Dompu yang ada.
"Kita ini perpanjangan tangan Pemerintah Pusat. Kalau sudah dikeluarkan izin oleh Pemerintah Pusat, mau tidak mau kita (Pemerintah Daerah) harus membuka diri, untuk mendukung Keberadaan Tambang Ini, Demi kemajuan daerah dompu," terangnya Saat dikonfirmasi beberapa Awak media.
“Jika benar ada 60 persen tenaga kerja lokal yang direkrut PT Sumbawa Timur Mining, maka itu sudah sewajarnya,”tuturnya.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Dompu dibidang pertambangan. Pemerintah Daerah akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) khsusus pertambangan yang akan bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Mataram.
“Insya Allah secepatnya, tahun 2022 nanti Balai Latihan Kerja (BLK) dapat direalisasikan,” cetusnya.
Disingung soal kontribusi PT Sumbawa Timur Mining (STM) untuk Daerah. Bupati Dompu sendiri mengaku belum mengetahui secara jelas. Namun, waktu lalu dia hanya menerima bantuan alat medis penanganan COVID-19 senilai Rp 2 Milyar dalam bentuk barang.
“Soal tolak tambang, nanti kita agendakan pertemuan dengan mereka yang tolak tambang, membahas apa alasan ditolak. Nanti kesannya gak baik bagi Pemerintah Daerah. Nanti dicurigai Pemerintah Daerah yang menyuruh, karena kebetulan yang tolak ini ada beberapa tim saya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, dia juga akan meminta kontribusi nyata PT Sumbawa Timur Mining untuk masyarakat Dompu. Terutama dapat mengirimkan 25 orang Dompu untuk di sekolahkan pada bidang pertambangan.
"Namun permintaan 25 orang tersebut oleh mereka (PT STM) bertahan hanya 10 orang saja yang akan dikelolahkan,"ungkapnya.
Tidak hanya itu, Bupati juga meminta agar pihak Tambang utuk bisa secara terbuka menyampaikan kepada Pemerintah Daerah terutama terkait material yang dikeluarkan selama proses tahap eksplorasi yang kini begitu lama.
"Hal itu dilakukan, agar nanti kami dapat mengecek dilaboraturiim. Sehingga kita dapat mengetahui ini masih tahap eksplorasi atau sudah bisa masuk tahap eksploitasi. Jangan sampai hanya eksplorasi-eksplorasi saja, sebab itu penting kita ketahui bersama,” tutupnya. (fhen).