Foto Ilustrasi |
Dompu, Bidikinfonews.com - Kabar gembira yang menyelimuti para jurnalistik khususnya di Bumi Nggahi Rawi Pahu ketika Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat, S.IK menyampaikan statemen bahwa pers itu mitra "seksi" Polisi.
Statemen itu disampaikan Iwan Hidayat saat menggelar silaturahmi perdana dengan sejumlah pimpinan media dan wartawan di Aula Rapat Polres setempat pada Kamis (9/12/2021) bulan lalu.
Baca Juga :Diduga Nikah Siri, Ketua KPUD Dompu Diadukan ke DKPP
Statemen itu malah menggores hati para insan pers karena tidak sesuai dengan faktanya, hal itu dirasakan oleh beberapa wartawan akhir-akhir ini diantaranya, Supriadin, Azwar, Faruk Poris dan Rekan-rekan Wartawan lainya.
Sejumlah wartawan tersebut hendak melakukan konfirmasi terkait berita tindak lanjut yang pernah diekspos sebelumnya untuk kebutuhan publik malah sejumlah wartawan itu terkesan dikebiri oleh mereka.
Pasang Iklan Disini :
"Kita hanya ingin konfirmasi saja nggak lebih, mengingat publik juga ingin tahu perkembagan kasus pernah kita beritakan sebelumnya, tadi saja, padahal kami dengar dalam ruang kasat Reskrim ada suara orang kami dikasih tahu bahwa kasat sedang rapat, kami merasa dikebiri," kata Supriadin Salah Satu Jurnalis NGGAHI RAWI PAHU Dompu.
Hal itu juga dirasakan salah seorang wartawan Azwar. Ia mengakui, pihaknya yang ingin konfirmasi terkait proses penanganan beberapa kasus, malah kepolisian terkesan enggan untuk menemui Wartawan.
"Saat kami datang untuk menemui hanya memintai konvirmasi berita, seolah tidak diindahkan oleh mereka, kami tidak mempermasalahkan menunggu hampir setengah jam lamanya, tetapi yang membuat kami merasah tercengang lagi, kami sudah di lihat bukanya mengajak masuk, malah justru sebaliknya, kami tetap pada posisi untuk menunggu, merasa tidak di indahkan kehadiran kami, kamipun bersepakat bersama teman-teman jurnalis lainya balik pulang dengan sangat kecewa,"Kata Azwar yang juga wartawan NGGAHI RAWI PAHU Dompu.
Merasa tidak digubris, lanjut Azwar, Ia bersama wartawan lainnya terpaksa balik arah atau bergeser ke tempat lain. Namun berselang beberapa menit kemudian terdengar ada sms masuk via WhatsApp salah satu wartawan.
"Pada isi sms itu, kami disuruh masuk di dalam ruang kerjanya, tapi kami sudah balik, kami merasa kecewa," terangnya.
Bukan hanya itu, di dalam group WhatsApp yang diberinama Hukrim Polres Dompu terlihat sejumlah pertanyaan dari salah satu wartawan senior terkait kasus yang dimuat sebelumnya, namun hingga detik ini belum juga ditanggapi secara keseluruhan dari sejumlah pertanyaan yang disuguhkan.(fhen).