Terkait Omicron, Maman : Saya Tidak Pernah Mengatakan, Itu Berita Bohong

Kategori Berita


.

Terkait Omicron, Maman : Saya Tidak Pernah Mengatakan, Itu Berita Bohong

21 Feb 2022
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Dompu NTB Maman SKM, MM.Kes. Dok. Bidikinfonews.com


Dompu, Bidikinfonews.com - Terkait pernyataan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Dompu NTB Maman SKM, MM.Kes. di sala satu media Online mengenai beberapa pasien gejala Omicron yang di Vaksinasi tidak akan diserang oleh wabah penyakit seganas apapun kini dibantah. itu tidak benar adanya bohong.


Maman selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu saat di temui oleh media ini di ruang kerjanya senin siang (21/02/22). menjelaskan bahwa dirinya merasa bingung terkait dengan ada nya pernyataan oknum DPRD Dompu yang mengatakan mereka berbohong mengenai Omicron tersebut.


Baca Juga :Anggota DPRD Dompu Sebut Dikes Bohong Soal Gejala Omicron 


"Seperti pernyataan yang diberitakan sebelumnya itu saya juga bingung jadinya,..? Yang berbohon itu siapa, Saya atau informasi itu, jadi kami bersama jajaran sampai ditingkat puskesmas pustu pembantu itu, intinya memberikan pengarahan kepada masayarakat agar mendapatkan vaksin bukan justru sebaliknya,"ujarnya


Sementara Ketua Komisi ll DPRD Kabupaten Dompu Moh. Subhan SE saat ditemui beberapa awak media diruang kerjanya Rabu (16/02/22) lalu menjelaskan.


Pasang iklan Disini :


Bahwa dirinya mengatakan, terkait pernyataan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu setiap pasien mengalami gejala Omicron yang sudah di Vaksin tidak bisa di diserang oleh wabah seganas apapun, itu adalah pernyataan bohong, pasalnya saat ini, ada beberapa orang yang dinyatakan positif covid-19 padahal sudah dilakukan Vaksinasi tiga kali.


"Saya sangat sesalkan atas sikap dan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Dompu terkait covid omcron farian baru yang di Vaksin tidak akan di serang oleh wabah seganas apapun itu adalah bohong belaka. Karena kondisi yang terjadi ditingkat rumasakit umum dompu saat ini berbeda, dan itu dialami oleh istri saya sendiri,"ujarnya.

Foto Sala Satu Wartawan Saat Konfirmasi Kadis Dikes Dompu Diruang Kerjanya. Dok Bidikinfnews.com


Pasien yang sudah di Vaksin malah justru dinyatakan positif covid-19, ini kan pernyataan yang seolah menimbulkan kegaduhan ditingkat masayrakat yang ada.


"Kapan Saya mengatakan itu,,,,? di berita mana itu bohong, Saya tegaskan bahwa saya tidak pernah memeberikan pernyataan seperti itu pada media Online itu, hanya saja kami mengarahkan agar masayarakat mendapatkan vaksin dan itu kita lakukan bersama jajaran terkait, seperti puskesmas maupun pustu ko,"tegasnya maman.


Jika tidak benar adanya seperti yang di beritakan tersebut, artinya media itu diduga berbohong juga. Nah upayah dan langkah apa yang di ambil oleh dikes terhadap media itu sendiri.


"Saya sebenarnya membiarkan saja tidak mau mengambil langkah apapun, meski itu diduga sudah menyebarkan informasi bohong, mengatakan bahwa saya memberikan pernyataan tersebut,"bebernya.


Media ini kembali bertanya. Apa yang membedakan jika pasien di nyatakan positif terpapar wabah Covid-19 dengan Omicron itu sendiri.


"Sebenarnya kita belum memastikan juga apakah yang beredar di dompu ini Omicron atau tidak, karena tahapan proses pemeriksaan pasien positif Omicron itu ada lebih lanjut, setelah positif antigen, kita akan PCR kemudian dikirim ke Laboratorium Penelitian Departemen Kesehatan RI di jakarta itu baru kita ketahui,"jelasnya.


Sementara terkait 8 orang yang dinyatakan positif covid-19 dan kini di rawat di Rumah Sakait Umum Dompu (RSUD) itu apakah dinyatakan positif gejala Omicron juga apa tidak.


"Untuk 8 orang itu kita tidak tau apakah gejala Omicron atau tidak, yang jelas 8 orang itu sesui hasil pemeriksaan dinyatkan positif covid-19, Nah hari ini bukan lagi 8 orang yang di nyatakan positif covid-19 tetapi sudah 200 lebih orang,"ungkapnya.


Dari sekian banyak orang itu pihaknya mengangap bahwa positif covid-19 biasa farian Delta (red coved yang lama).


"Karena itu tadi, pasien yang isolasi mandiri atau terpusat kami juga belum memastikan itu positif Omicron atau tidak. untuk membuktikan semua pasien itu terkena virus Omicron atau didak, pemeriksaannya di kementrian Kesehatan RI. bukan di mataram NTB atau di mana, itu tingkat prosesnya,"bebernya. 


Di tanya seperti apa bentuk gejala positif Omicron tersebut sesui teori dinas kesehatan (red Dikes) sendiri.


"Sebenarnya hampir sama si. Seperti Panas, Sakit kepala, dan banyak lagi yang lanya juga,"tutupnya. (bidik01).