Foto Beberapa Jajaran Anggota Polsek Woja Saat Membersihkan Sisa Ban Bekas yang Dibakar Masa Aksi |
Dompu, Bidikinfonews.com - Luapan kekecewaan petani kini semakin memuncak, lantaran sikap Pemda Dompu di bawah kepemimpinan Kader Jaelani yang terkesan acuh dan belum mampu memberi kepastian terkait anjloknya harga gabah, hingga membuat puluhan petani harus bergerak melakukan aksi blokade jalan.
Aksi blokade jalan yang dipusatkan di depan perusahaan Lancar Abadi (LA) yang terletak di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, pada Selasa (29/3) siang, menyebabkan arus lalulintas macet total hingga waktu yang cukup lama.
Baca Juga :Dibalik Anjloknya Harga Gabah, Diduga Ada Oknum yang Bermain, ABPD: Kami Akan Laporkan
Pantauan media ini, Nampak puluhan petani wilayah setempat, melakukan aksi blokade jalan dengan menggunakan kayu, batu dan membakar ban bekas, serta bahan material lainnya.
Koordinasi aksi Irfan alias Bagas mengatakan, warga meminta bentuk pertanggungjawaban Pemda Dompu dalam menjawab tangisan para petani, mengingat padi merupakan salah satu program unggulan Akj-Syha.
Bagas Sala Satu Perwakilan Masa Aksi Aliansi Bela Petani Kabupaten Dompu NTB |
"Pemerintah tidak boleh tinggal diam dalam urusan ini, pemerintah harus memfasilitasi pihak Bulog dan perusahaan mitra untuk membahas terkait kontrak kerja dalam bentuk MOU," ujar Bagas.
Aksi blokade jalan dilakukan warga tani tidak berlangsung lama, jajaran kepolisian Polsek Woja Polres Dompu di bawah pimpinan Ipda Zainal Arifin, S.Ip mendatangi lokasi guna melakukan negosiasi.
"Kami mohon kerjasamanya, tolong dibuka kembali jalannya karena ini dapat membahayakan bagi pengguna jalan yang tidak tahu apa-apa, masalah ini akan kami konsultasikan dengan pihak DPR dan Pemda," imbuh Kapolsek.
Warga tani akhirnya menerima arahan Kapolsek, sehingga jalan dapat dibuka kembali dan arus lalu lintas kembali normal.
Selang beberapa menit kemudian, ketua komisi II DPRD Dompu, Muhammad Subahan, SE mendatangi lokasi dan melakukan berkoordinasi dengan warga tani sehingga diputuskan untuk masuk ke perusahaan penyerap gabah yakni Lancar Sejati.
Ketua Komisi II dan Kapolsek Woja beserta sejumlah warga tani yang melakukan blokade jalan secara bersama masuk ke perusahaan LA dan melakukan dialog.
Dalam dialognya, Ketua komisi II meminta terhadap pihak LA untuk bisa menyerap gabah petani sembari menunggu tanda tangan kontrak kerjasama dengan pihak Bulog.
"Kami minta tolong kepada perusahaan LA untuk dapat menyerap gabah para petani, apalagi sebentar lagi kita menghadapi bulan suci Ramadhan, sekali lagi tolong serap gabah petani sambil menunggu tanda tangan kerjasama dengan Bulog," pinta Ketua komisi II.
Sementara, pihak perusahaan LA melalui sublayer, Tatang berjanji bakal menyerap semua gabah petani sesuai kadar (KD) air, dari Rp 3.400 per kilo gram hingga Rp 3.600 per kilo gram.
"Kami akan membantu dengan menyerap semua gabah petani, sambil menunggu tanda tangan kontrak dengan pihak Bulog, tapi kami menyerap gabah dengan standar KD," kata Tatang. (bidik01).