Foto Ahmad Alias Sonk dan Bagas Masa Aksi Aliansi Bela Perani Kabupaten Dompu NTB |
Dompu, BidikInfoNews.com - Tidak adanya solusi pada pertemuan yang dilakukan, beberapa masa aksi mengeluhkan kekecewaan atas sikap bupati Dompu yang dinilai tidak mampu menyelesaikan keluhan para petani yang ada.
Hal itu diungkapkan oleh Bagas sala satu masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Bela Petani Kabupaten Dompu NTB.
Baca Juga :Soal Harga Gabah, Aliansi Bela Petani Tuding Bupati dan DPRD Berbohong
"Kami sangat kecewa atas sikap Bupati Dompu saat rapat yang digelar tadi, bukan nya memberikan solusi terkait harga gabah, malah justru sebaliknya, bupati menunjukan sikap tempramen terhadap kami selaku masa aksi yang ada,"tegas Bagas saat ditemui oleh media ini usai pertemuan itu dilakukan senin (28/03/22).
Selain itu, bagas juga menegaskan terhadap pihak pemerintah yaitu bupati Dompu, seharus menfasilitasi pihak bulog dan mitranya dalam bentuk MOU, bukanya lempar kanan lempar kiri begitu.
Pasang iklan Disini :
"Saya menilai ada yang aneh dengan sikap pemerintah daerah hari ini, kanapa solusi soal gabah tidak dapat di terapkan. Kami menduga ada mafia yang sengaja dimainkan dibalik semua ini, untuk itu, kami akan mengambil langkah tegas untuk melakukan penyegelan Bulog besok,"ungkapnya.
Ditempat yang berbeda, Jujur Prakoso SE. Pada media ini juga menegaskan bahwa dirinya akan mengambil langkah untuk melaporkan adanya dugaan informasih Hoax (red Bohong) terkait harga gabah yang hingga kini masih anjlok.
"Tidak adanya realita yang terjadi di lapangan seperti yang dijanjikan pemerintah melalui rapat tingkat tinggi, ditambah lagi dengan adanya pernyataan pemerintah menurut kami bohong. Kami akan melaporkan Oknum-oknum tersebut karena menurut kami pernyataan itu membuat masayarakat petani merasah gaduh tidak sesui dengan realita yang nyata,"ungkap Juju.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ahmad alias Sonk. Bahwa pembatu bupati Dompu seperti Dinas Prindak Tambeng, Badan Ketahanan pangan dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu harus bergerak melihat dan bertindak, bukan malah sebaliknya membebani pihak Bupati Dompu menangani persoalan harga gabah tersebut.
"Saya meminta semua Stekholder dan OPD yang ada, jangan berdiam diri segerah hidupkan fungsi kontrolnya sesui tupoksi kerjanya. agar apa yang menjadi tuntutan kritikan masayrakat petani yang ada dapat diatasi dengan benar, Jangan bergerak sesudah ada persoalan begini, kalo sudah begini apa yang terjadi. Jangankan memberikan solusi. Menepati janji yang diucapkanpun tidak mampu dipenuhi. kan anehkan,"beber Sonk sambil gelengkan kepala. (bidik01).