Harga Gabah Anjlok, Bupati Dompu Bungkam

Kategori Berita


.

Harga Gabah Anjlok, Bupati Dompu Bungkam

10 Mar 2022
Foto Para Petani Saat Panen Padi Ilustrasi 


Dompu, Bidikinfnews.com – Para Petani di dompu dirundung duka, karena harga gabah hasil panen mereka malah jauh dari harga pembelian yang telah ditetapkan pemerintah juga diharapkan para petani yang ada, kini turun sanggat drastis. 


Hal itu diungkapkan oleh sala satu petani Ahmadin alias Jhon pada media ini saat ditemui di kediaman warga setempat Kamis, (10/03/22).


“Percuma kita punya bendungan besar, jika toh hasil pertanian kita jauh dari untung. Oke lah jika air irigasi pertanian lancar namun benih serta pupuk masih jauh dari kata terpenuhi. Tapi ketika harga hasil pertanian kita jauh dari kata untung, itu sama aja bohong!,” ungkap Ahmadin alias jhon.


Baca Juga :Dalam RPJMD Harga Jagung 4.000. Jujur Prakoso: Janji Politik AKJ-SYAH, Perlu Diuji Dipengadilan


Jhon menuturkan, bahwa sebelumnya, harga jual gabah kering panen di desanya pernah mencapai Rp 4.000 per kilogram, namun hari ini harga gabah anjlok hingga ke harga Rp 3.300/30.100 rupiah per kilogram.


Akibat turunnya harga gabah tersebut, lanjutnya, telah membuat para petani semakin merugi, karena modal awal yang dikeluarkan oleh para petani cukup tinggi akibat harga pupuk dan obat-obatan saat musim tanam cukup mahal.


Pasang iklan Disini :


“Saat panen harga gabah tidak nutup biaya tanam. Turun tiap hari. Idealnya Rp 4.000 hingga Rp 4.200 rupiah per kilogram. Sekarang turun hingga Rp 3.300 per kilogramnya saat ini. bagaimana dengan sikap pemerintah saat ini!,” tanya jhon.


Lanjut jhon, Kalau harga gabah di di dompu masih seperti ini, jangan harap para petani maju, justru sebaliknya gulung tikar, Bagaimana mau untung, belum lagi harga jagung dan hasil pertanian hari ini. kembali pokok saja tidak bisa!.

Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu M. Syahroni Sp. MM, 


"Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 24 Tahun 2020, tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah atau beras, disebutkan, bahwa HPP gabah ditetapkan dengan ketentuan, bahwa harga pembelian gabah kering panen (HKP) dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 25 persen, dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 10 persen, sebesar Rp 4.200 per kilogram di tingkat petani, atau Rp 4.250 per kilogram di penggilingan.


Sementara, tambah jhon untuk harga pembelian gabah kering giling dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 14 persen, dan kadar hampa atau kotoran paling tinggi 3 persen, sebesar Rp 5.250 per kilogram di penggilingan, atau Rp 5.300 per kilogram di gudang Perum Bulog. 


"Melihat kondisi saat ini, petani yang ada sekarang tidak tutup kemungkinan akan gulung tikar, kemudian ditambah lagi dengan sikap pemerintah daerah yang tidak peduli. Aduuhh sungguh malang nasip para petaniku.!, " terang jhon Sambil geleng-geleng kepala.


Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu M. Syahroni Sp. MM, Mengatakan bahwa terkait anjloknya harga padi itu bukan kewenangan pihak dinas pertanian.


"Turunya harga padi saat ini, tidak bisa kami interfensi karena itu bukan kewenagan kami dinas pertanian, itu kewenangan Dinas Perdagangan dan perindustrian,"ujar Kadis Pertanian M. Syahroni Sp. MM, saat ditemui oleh media ini di ruang rapat Pondopo Pemda Dompu. 


Disinggung bagai mana sikap dinas pertanian mengetahui dan menimalisirnya adanya keluhan masayarakat seperti saat sekarang. Secara aturan yang di tetapkan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 24 Tahun 2020, tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).


"Sekali lagi saya katakan, terkait itu bukan rananya kami ditingkat dinas pertanian, namun hal itu, berdasarkan evaluasi kami sebenarnya memang masayrakatnya sangat beralasan, untuk menghawatir, karena mencermati data, jadi diawal panen sudah 3.300 nah bagai mana dengan di waktu panennya, Nah tentu masayarakat sudah membanyakan bahwa harga pasar akan menurun seperti ini,"terang M Syahroni. 


Sebenarnya adanya anjlok harga seperti ini, tentu pemerintah harus berupaya dan mengintervensi harga sesui dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah (HPP) pusat. Sebagai landasan dasar. 


"Kami sudah berupaya, Kemarin aja hari rabu kami sudah berkordinasi dan memanggil pihak bulog terkait hal hal itu, jadi anjlok harga seperti ini diharapkan ada kontribusi pihak bulog, karena mereka adalah lembaga penyanga harga, namun justru sebaliknya bulog mengatakan sekarang kebutuhan sudah penuh gudang dan meminta bantuan ke kita untuk menimalisir,"bebernya. 


Terkait persoalan ini, Bupati Dompu yang diwawancara oleh wartawan enggan memberiakan tanggapannya.(bidik01).