Soal Harga Gabah, Aliansi Bela Petani Tuding Bupati dan DPRD Berbohong

Kategori Berita


.

Soal Harga Gabah, Aliansi Bela Petani Tuding Bupati dan DPRD Berbohong

28 Mar 2022
Foto Masa Aksi Aliansi Bela Petani Kabupaten Dompu, Saat didepan Kantor DPRD dan Gedung Kantor Bupati Dompu NTB.

Dompu, BidikInfoNews.com - Tuding Bupati dan DPRD Kabupaten Dompu berbohong soal harga gabah yang katanya akan diserap sesui harga HPP, tetapi faktanya di lapangan hargah gabah hingga kini masih anjlok. 


Hasil keputusan rapat tingkat tinggi Bupati Dompu beberapa hari lalu, masih menuai pertanyaan karena ditingkat lapanga hingga kini tidak ada hasil yang secara nyata, harga gabah yang diteriakan para petani sampai saat ini masih anjlok.


Baca Juga :Terkait Jumlah Kelompok Tani KUR yang Terkafer di Dompu, Kadis Distanbun: Tidak Tahu 


Tudingan itu diungkapkan oleh Sala satu Korlap masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Peduli Petani Kabupaten Dompu saat mengelar demostrasi di depan Kantor DPRD Dompu, senin (28/03/22).


Ahmad S.E. aktivis yang biasa disapa Bung Sonk dalam orasinya mengatakan bahwa Bupati dan 30 anggota DPRD kabupaten Dompu, telah menipu membodohi masayarakat petani yang ada, karena hingga kini harga gabah belum juga teratasi. 

Foto Bupati Dompu Berserta OPD Saat Hering Dialog Bersama Masa Aksi Aliansi Peduli Petani Diruang Kerjanya 

"Pernyataannya Bupati dan anggota DPRD hasil rapat tingkat tinggi yang dilakukan beberapa hari lalu, bahwa pihak bupati DPRD dan Bulog akan menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP. Tetapi hingga kini ditingkat lapangan janji dan pernyataan mereka belum juga ada realita yang nyata dilakukan oleh mereka ditingkat lapangan. mereka jelas menipu membodohi dan mendindas rakyat petani,"ujar Sonk diatas mimbar orasinya. 


Hal yang sama juga disampaikan oleh Irfan Bagas, melalui orasinya ia mengatakan, bahwa bupati dan DPRD Dompu saling tuding dan melempar tanggungjawab terkait harga gabah yang semakin mencikik para petani yang ada hari ini. 


Pasang Iklan Disini :


"Kami menduga bahwa Bupati dan DPRD dompu melakukan kejahatan besar terhadap masayrakat dompu. lewat pernyataan mereka melalui pemberitaan media yang ada, membuktikan adanya manufer kejahatan yang sengaja dilakukan oleh mereka, janji dan kebihongan itu terbukti, kondisi harga gabah hingga kini masih anjlok dan mencekik para petani,"tegasnya Bagas.


Lanjut dirinya mengatakan, bupati kejakarta hanya menghabiskan anggaran negara, to juga tidak mampu untuk mengatasi haraga gabah yang saat ini tidak stabil.


"Bupati kejakarta. katanya mencari solusi soal harga gabah yang dikeluhkan oleh petani. Namun sampai sekarang hasil dari keberangkatannya di Jakarta itu juga tidak ada artinya. Harga gabah masih terus anjlok. Kami menuding bahwa itu hanya sikap dan pernyataan bohong Bupati dompu, yang mencobah meredah kemarahan masayrakat meneriakan harga gabah saja,"bebernya. 


Ditempat yang berbeda, Dediansyah juga mengatakan, bahwa bupati dompu seperti kapal tua, memimpin daerah seolah tidak tau arah melalui samudra hingga tengelam dalam melawan arus gelombang.


"Jeritan petani seperti gelombang, namun oleh Nahkoda memimpin daerah tidak tau bagaimana tupoksi kerjanya. Kenapa demikian, bupati yang seharus menjawab keluhan masayarakatnya petani, tetapi hari ini bupati Dompu dinilai gagal, karena tidak mampu menjawab keluhan para petani yang ada,"tegas Dedy.


Pantauwan lansung media Bidikinfnews.com. beberapa menit menyampaikan orasi di depan gedung DPRD dompu, kemudian masa aksi melanjutkan orasi demonstrasinya di depan gedung kantor paruga parentah kabupaten dompu. 


Didepan kantor Bupati Dompu, Irfan  Samudra dalam orasinya mengatakan bahwa kejahatan soal anjloknya harga gabah itu ada pada pihak perusahan serta tengkulak.


"Untuk itu, kami mempertanyakan kinerja pihak pemerintah daerah, bagaimana dengan sikap atau interfensi pemerintah sendiri terkait soal harga gabah ini, sebab hal serupa seperti saat ini selalu di alami dan dikeluhkan oleh para petani yang ada di kabupaten Dompu saat ini,"tegasnya. 


Menangapi tuntutan masa aksi yang ada Bupati Dompu berserta jajaranya, menemui masa aksi, kemudian meminta masa aksi untuk masuk untuk berdialok diruang kerjanya.


Pada kesempatan tersebut, Bupati Dompu Abdul Kader Jaelani mengatakan bahwa pihaknya jauh jauh jari sudah berupayah bagai mana harga gabah petani yang ada diserap oleh bulog sesui dengan harga yang ditetapkan pemerintah (HPP).


"Kemarin kami juga sudah mendatangi Kementrian Pertanian RI, dan saat itu kamipun menyampaikan dan meminta tolong pada pak mentri dapat mengintervensi pihak Bolog yang ada di daerah agar proses penyerapan gabah petani di NTB kususnya di daerah dompu dapat di lakukan dan alhamdulillah di respon baik oleh pak mentri,"ujarnya.


Sementara disisi lain, yang menjadi persoalan hari ini, pihak bulog belum membuat kesepakatan melalui MOU dengan pihak mitranya. 


"Hari ini, usai pertemuan ini kami berserta jajaran OPD yang ada lansung menuju Bolog dan akan meminta pihak bulog untuk mentandatangani MOU bersama mitranya, agar penyerapan gabah petani dapat segera diserap kembali,"terangnya. 


Selain itu, pemerintah juga akan membentuk tim pengawas pangan Kegua, pemerintah akan meminta bulog untuk tandatangani MOU dengan mitranya dan yang ketiga, pemerintah juga akan melakukan sidak dan pengecekan harga dilapangan untuk memastikan penetapan harga beli gabah tersebut.


Mendengar hal itu, masa aksi merasa kecewa dan menilai bahwa beberapa tuntutan masa aksi tidak memenuhi hasil yang diinginkan dan membunarkan diri. (bidik01).