Foto Herman Pelagi Dok. Bidikinfnews.com |
Dompu, Bidikinfonews.com - Dompu ternyata sudah tidak muda 207 tahun usianya. Tapi keadaannya begini-begini saja, ibarat kapal tua yang tak terawat, terdiam di pelabuhan yang tak berpenghuni.
Dibalik usianya yang cukup tua. Dompu juga tidak luput dari perbincangkan masyrakat publik tentang skenario perubahannya. Namun sayang, cerita itu seolah terhenti di tahun kelima.
Baca Juga :harga gabah anjlok pemerinta bodoh
Hal itu disampaikan oleh pria yang memiliki laman facebook Herman Pelangi pada media Bidikinfnews.com Senin (11/04/22) Pagi Sekitar Pukul 09:56 Wita.
"Setiap kali HUTnya, kita masih sibuk dengan seremoni upacara. Masih debat soal memakai pakaian apa dan twibbon yang mana. Kita masih disibukkan dengan urusan masang spanduk dan baliho saja. Bahkan kita masih berdebat soal hari jadinya,"terangnya.
Menurutnya, Dompu sudah tidak muda itu diketahui bersama, tidak ada acara subtansi selain upacara pagi, bukan malah sebaliknya berdebat soal hari jadi Dompu.
Pasang iklan Disini :
"Inginnya, disela upacara ada pejabat atau pegawai dikasih penghargaan atas kinerja baiknya, mendorong juga membangun kembali marwah khas sejara budaya Dompu yang seolah luput dari pengetahuan kita bersama. Selain itupun juga ada yang dikasih hukuman atas kesalahannya. Tapi itu tidak ada, karena waktunya untuk berpidato saja,"beber Herman.
Dirinya kembali mengatakan, Dompu sudah tidak muda Janjinya bangun BLK tapi belum tahu dimana tempatnya.Bicaranya ngasih ambulan 1 per desa tapi belum ada barangnya.
"Cerita dan janji politik menuju perubahan dompu itu telah terlewat satu tahu berjalan, selain masih terngian dari memori kita semua, cerita itupun terpampan jelas pada spanduk baliho dan bahkan tertulis rapi di berbagai media sosial elektronik dan cetak. Fakta lapangan, semua itu hanyalah sebuah dongeng cerita semata,"bebernya.
Baca Juga :keliru jika koni diambil alih herman
Lanjut Herman mengungkap, Dipamlet tertulis menghadirkan 1000 UMKM tapi nyatanya Bazar UMKM di Taman Kota hanya bermodalkan tenda dan meja hasil swadaya.
"Dimana-mana, kita bicara soal Jarapasaka. Bahkan harus tertulis disetiap twibbon, pamflet dan balihonya. Tapi, hingga saat ini belom jelas arah kebijakannya, sebut saja, Padi kita tidak ada harga, porang entah nanamnya dimana, sapi dan ikan mau dibuat apa.
Bukan hanya itu, yang masih menjadi jadi tanda tanya dirinya saat ini, "Dengan gagahnya kita bicara hadirkan E-Goverment, E-Budgeting dan E-Kinerja Tapi malah menjadi E-Kombie, ,,,,?. Banyak pejabat yang belom nyetor LHKPN nya, pegawai kita belum sejahtera karena TPP nya masih seperti yang lama.
Hari ini, Sakip dan Reformasi Birokrasi kita nilai B dan CC. Hasil MCP KPK, urutan ke 9 dari 11 wilayah di NTB. Pun demikian dengan hasil evaluasi SPBE oleh Men PAN & RB urutan buncit dari daerah lainnya dengan kreteria kurang.
"Itu tandaya tata kelola pemerintahannya juga biasa-biasa saja dibanding daerah lainnya yang masih muda. Padahal itu misi utamanya. Pemerintah Tak malukah kita dengan kondisi yang ada, padahal kita sudah tidak muda. Ayo, berbenah karena kita sudah tidak muda.
Dompu sudah tidak mudah, kemajuan tak nampak terlihat, "Ayo mari berbenah, Jangan diahir cerita, Selamat HUT Ke 207 Dompuku, Dompumu dan Dompu kita Tercinta,"Tutup Herman Pelangi Figus Intelektual (bidik01).