Foto Herman Sekum MD KAHMI Kabupaten Dompu NTB |
Dompu, Bidikinfonews.com - Mencermati dinamika perhelatan pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Dompu periode 2022-2026 mendatang.
Salah satu nama yang digadang - gadangkan dan didukung oleh sebagian orang adalah Bupati Dompu Kader Jaelani.
Sehingga memicu beberapa pihak untuk memberikan tanggapan usul dan saran serta pandangan, salah satunya Sekum MD KAHMI Dompu, Suherman pada Selasa (5/4) pagi.
Baca Juga :tata kelola pemimpin akj syah bobrok
Menurut pria yang juga peminat urusan sosial politik ini, di dalam demokrasi, semua orang berhak menjadi apa saja termasuk menjadi pemimpin organisasi sepanjang memenuhi syarat dan tidak melanggar aturan.
Termasuk Bupati Dompu Kader Jaelani yang memiliki kedudukan yang sama dengan warga negara lainnya untuk menjadi Ketua KONI.
"Saya berpandangan berbeda, beliau (Bupati Dompu, red) cukup sebagai pembina saja, tidak perlu menjadi pengurus langsung," ungkap pria yang juga mantan komisioner KPU Dompu ini.
Pasang iklan Disini :
Hal yang mendasar Suherman berpendapat seperti itu agar Bupati Dompu lebih fokus melaksanakan dan menyelesaikan urusan-urusan pemerintahan demi mewujudkan Dompu yang Maju, Sejahtera, Unggul dan Relijius (Mashur).
"Saat ini, harga gabah anjlok, tata kelola pemerintahan yang masih rendah (Hasil evaluasi MCP KPK dan SPBE Men PAN & RB), program unggulan JARA PASAKA belum jelas implementasinya," papar Suherman.
Pemilik akun facebook Herman Pelangi ini kembali menyimpulkan, program unggulan dan tata kelola yang masih rendah itu seharusnya lebih penting untuk diurus dan diselesaikan terlebih dahulu.
Baca Juga :soal harga gabah aliansi bela petani
Belum lagi beberapa waktu kedepan, Kader Jaelani sebagai Kepala Daerah akan menyiapkan even internasional seperti kejuaraan surfing di Lakey, siapkan sarana dan prasarana pacuan kuda bertaraf Internasional di Doro Ncanga dan lain-lain.
"Kita harus sadar bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, tidak semua hal bisa dilakukan dan diurus dalam waktu bersamaan apapun pangkat dan jabatannya," tegas pria yang cukup humoris ini.
Untuk itu, Suherman menegaskan, jangan berikan beban buat Bupati Dompu dengan urusan-urusan diluar pemerintahan, yang pada akhirnya membagi atau menyita waktu, energi, pikiran serta konsentrasi Kader Jaelani.
"Lagipula, beliau (Kader Jaelani) baru 14 bulan menjadi Bupati, harusnya di awal-awal ini, kita dorong dan dukung untuk "gass poll" menuntaskan visi, misi dan programnya," tandasnya.
Menyikapi adanya sebagian yang berpandangan bahwa menjadikan Kader Jaelani sebagai Ketua KONI dengan harapan agar mudah mendapatkan fasilitasi dan anggaran.
Suherman lagi-lagi berpendapatan bahwa itu merupakan pikiran yang sangat keliru dan itu bagian dari pola pikir pragmatis.
Pola pikiran seperti itu, berpotensi menjerumuskan Kader Jaelani ke dalam ranah penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan serta berpotensi menyeret beliau kedalam konflik kepentingan.
"Harusnya kita berpikir sebaliknya, siapapun yang menjadi Ketua KONI, tugas Kepala Daerah adalah memberikan dukungan anggaran dan fasilitas secara proporsional untuk kemajuan dunia olahraga," paparnya.
Kedepan, Dompu akan menjadi tuan rumah Porprov sehingga dibutuhkan sosok Ketua KONI yang memiliki pengalaman, kapasitas dan waktu serta energi lebih dan fokus untuk mengurus olahraga.
"Saya sih berharap agar Bupati Dompu lebih arif dan bijak dalam menyikapi soal ini. Fokus saja pada urusan penyelenggaran pemerintahan, jangan terlalu banyak menerima beban amanah," seruannya.
"Meski demikian, semua berpulang pada pemberi mandat atau Cabor dan Kader Jaelani sendiri, sebagai warga biasa, saya hanya memberi saran," sambung Suherman di penghujung saran dan masukannya.(bidik01)