Ilustrasi |
Dompu, Bidikinfonews.com - Harapan Pemerintah Daerah mengucurkan Bantuan Keuangan Desa untuk pembangunan infrastruktur dan kemakmuran masyarakat desa yang ada, ternyata tak berlaku bagi Desa woko, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB Saat ini.
Di mana hal itu terjadi, di tahun 21/22 desa Woko mendapatkan kucuran Anggaran yang sangat luar biasa besarnya dari pemerintah, baik itu dana ADD maupun DD untuk pembangunan infrastruktur di desa setempat, namun sebaliknya oknum kades justru berbuat ulah, beberapa pekerjaan yang di lakukan diduga tidak sesuai dengan spek gambar (RAB) yang direncanakan.
Baca Juga :beredar di publik soal bb 80 gram kasat
Seperti misalnya, pembangunan gorong- gorong, peningkatan gedung serbaguna dengan jumlah biaya mencapai ratusan juta rupiah diduga dikerjakan asal asalan alias (asal jadi) tampa mengacu pada perencanaan yang disepakati.
"Hal itu diketahui setelah pihak dari camat melakukan ferifikasi proyek yang ada, selain itu juga, dilihat dari kondisi beberapa pekerjaan yang di kerjakan oleh oknum kades saat ini, Kami menduga bahwa proyek pembagunan yang dilakukan sengaja dibuat asal asalan, karena itu adalah sala satu cara pihaknya memperkaya diri,"terang Kj Sala satu warga Desa Woko saat ditemui oleh media ini di lokasi gedung serbaguna desa setempat, Selasa siang (26/07/22).
Pasang Iklan Disini :
Menurut KJ bahwa proses pekerjaan yang dilakukan oleh oknum kades tidak mengacu pada spek (red gambar) yang direncanakan,
"kami menduga bahwa pihak kades nya inggin meperkaya diri dengan cara memangkas anggaran yang ada, jadi tak heran jika proyek itu begitu, Saya berharap kepada pihak pemerintah terkait dapat bertindak, memberikan sangsi tegas terhadap pihak kadesnya,"Tegas KJ.
Menangapi hal itu, Kepala Desa Woko Muhtar Idrus yang dikonfirmasi media ini melalui Via Hp Wattsapp Rabu (27/07/22) Sekitar Pukul 11:05 Wita mengatakan bahwa ia menunggu pemeriksaan inspektorat, kalau ada yang kurang kami akan manabah volumennya beberapa pekerjaan tersebut.
"Ada RAB ada fisik kerja, sementara uang sejumlah Rp 10 potong pajak tinggal berapa, semetara, terkait tim kecamatan hanya melakukan verifikasi folumen pekerjaan yang ada saja, tetapi yang menentukan pekerjaan itu sesuai spek atau tidak kan inspektorat bukan tim Kecekatan atau camat. Yang jelas, kalau memang folumenya kurang, tinggal kami di panggil, kembalikan uang dan menambah volumennya bos!,"ujar Kades dengan nada sombong.
Disingung, apakah hal itu sengaja dilakukan agar mudah mengambil untung perkaya diri seperti yang diduga atau bagaimana, sehinga proyek yang dikerjakan sampai tidak sesuai harapan yang direncanakan red Spek Gambar RAB ....?
"Ngak ada orang yang sengaja bos, namanya pekerjaan tukang ada kurang ada lebih bos. Pekerjaan Pagar serba guna dan lantai, Gedung serba guna, Gorong-Gorong juga Jembatan itu. Menurut saya pekerjaan udah sesuai degan gambar, namun dalam hal itu, ada lebih ada kurangnya, makanya saya bilang tunggu hasil. yang jelas kalau sekarang menurut tim kami akan tambah lagi berapa yang kurang bos!,"bebernya.
Sampai berita ini di turunkan pihak tim kecematan belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan terkait persoalan tersebut. (bidik01).