Maraknya Peredaran Sabu-Sabu, Kasat Narkoba Polres Dompu Gelar Sosialisasi Ditingkat Pelajar

Kategori Berita


.

Maraknya Peredaran Sabu-Sabu, Kasat Narkoba Polres Dompu Gelar Sosialisasi Ditingkat Pelajar

26 Agu 2022

 

Foto Kasat Narkoba Bersama Anggota dan Sejumlah Siswa SMAN 2 Woja 

Dompu, Bidikinfonews.com -  Kasat Narkoba Polres Dompu tidak henti hentinya memberantas peredaran narkoba yang terjadi. Beberapa hari lalu 5 orang terduga pelaku yang menguasai mengedarkan sabu-sabu berhasil di bekuk olehnya. Kali ini pihaknya kembali melakukan pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi tentang bahayanya narkoba di tingkat pelajar pada Juma'at (26/08/22).


Kegiatan Sosialisasi yang dilakukan di ruang Kelas SMAN 2 Woja Dompu dihadiri oleh, Kasat Narkoba Polres Dompu IPTU. ABDUL MALIK, S.H, Beberapa Anggota pengurus Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN), Duta Pariwisata dan Duta Anti Narkoba NTB, Ahmad S.kep, Perwakilan Mahasiswa Muhamadia Mataram Papa Yanuarsa.


Baca Juga :dua wanita satu pria diduga bandar


Generasi muda adalah generasi penerus bangsa Indonesia. Bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak atau generasi karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme dikalangan generasi muda semakin memudar.


"Hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan Indonesia. Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk Narkoba. Karena tren Narkoba dibawa oleh budaya barat bukan budaya Indonesia,"Kepsek SMAN 2 Woja Hairil Alimin S.pd. diwakili oleh Pak Jaidatul S.pd.

Kasat Narkoba Polres Dompu Aiptu Abdul Malik SH. Saat Menyampaikan Beberapa Hal Soal Bahaya Narkoba 


Ditempat yang sama Kasat Narkoba Polres Dompu IPTU. ABDUL MALIK, S.H mengatakan bahwa di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba Itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini.


Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.


"Inilah mengapa penting dilakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja di setiap daerah. Tidak hanya di daerah besar, wilayah kecil harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama, agar pemahaman semua remaja di Indonesia tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan,"ujar Kasat Narkoba Polres Dompu.


Pasang Iklan Disini :


Lanjut Kasat mengatakan, peredaran narkoba bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih sangat mungkin terjadi. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat. Jangan sampai terjadi, kenali bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja yang menjadi kecanduan karenanya:


"Salah satu dampak negatif yang sering terjadi pada pengguna narkoba adalah halusinasi. Bahkan, penggunaannya yang sudah sangat berlebihan dapat memicu munculnya gangguan kecemasan, gangguan mental, hingga depresi. Hati-hati, karena ini bisa memicu seseorang melakukan tindakan di luar keinginan," Terangnya.


Berubahnya Sel Saraf dalam Otak
Penggunaan narkoba dalam jangka panjang berdampak pada sel saraf otak. Sangat mungkin terjadi perubahan yang akhirnya mengganggu sistem komunikasi antar sel saraf. Meski sudah berhenti, efek ini tidak langsung menghilang. Butuh waktu lama untuk benar-benar membersihkan dampaknya.


Kebingungan dan Hilang Ingatan
Bingung, merasa linglung dan kehilangan ingatan adalah bahaya narkoba lainnya yang didapatkan jika terjadi kecanduan jenis obat tertentu. Ini pun akan berdampak pada perubahan perilaku dan koordinasi tubuh serta kehilangan kesadaran.


"Dampak yang cukup serius dari penggunaan narkoba yang disalahgunakan atau dosisnya yang berlebihan adalah kejang yang berujung pada kematian. Overdosis membuat tubuh tidak lagi mampu melakukan tugasnya untuk menetralkan kandungan keras obat terlarang ini, sehingga pengidap mengalami kejang, perilaku psikotik, dan mungkin untuk kehilangan nyawa,"tutupnya.


Untuk itu pihaknya berharap kepada semua generasi atau siswa yang hadir dapat membantu aparat kepolisian untuk melaporkan ketika ada seseorang yang mengunakan mengedarkan Narkoba di ruang lingkupnya.(bidik01).