Foto Kondisi Jalan yang Diaspal Asal Jadi Oleh Pihak Pelaksana Proyek Hotmix Desa O,o |
Hal itu, terbukti seperti proyek pekerjaan jalan tani di wilayah Dusun Berkah, Desa O'o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu Tahun 2022. Proyek yang dikerjakan oleh CV Vathir Lestari Dompu dibawah kendali Abdul Azis (pelaksanaan pekerjaan proyek jalan tani) dengan nilai anggaran sebesar Rp 3 Miliar lebih (APBD tahun 2022) ini, diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan spesifikasi (perencanaan).
Baca Juga :soal dugaan proyek hotmix asal jadi
"Kami masyarakat Desa O'o merasa kecewa dengan pekerjaan proyek jalan tani yang dikerjakan CV Vathir Lestari yang dipimpin Abdul Aziz selaku pelaksana pekerjaan proyek tersebut," ungkap Junaidin, warga Desa O'o.
Ia mengungkap, berdasarkan fakta di lapangan, pekerjaan itu diduga dikerjakan asal jadi. Dimana, mereka melakukan pengaspalan jalan tani tidak sesuai ketentuan (ketebalan aspal tipis dan kondisinya berlubang).
"Masa iya, jalan yang sudah diaspal kondisinya berlubang. Pekerjaan model apa itu? Ini namanya pekerjaan mencari keuntungan yang banyak, sehingga mengurangi kualitas pekerjaan," bebernya.
Foto Masyarakat Saat Mengecek Kondisi Pekerjaan Proyek Hotmix Asal Jadi Desa O,o |
Tidak hanya itu, di lokasi pekerja tidak terpampang papan informasi proyek dan Abdul Aziz selaku pelaksanaan proyek dinilai menunjukkan sikap tidak baik terhadap masyarakat setempat yang mempertanyakan soal pekerjaan proyek jalan tani tersebut.
"Kondisi itu, sehingga membuat kami geram dan sempat melakukan menghentikan aktivitas pekerjaan proyek itu kemarin. Bahkan, Abdul Aziz menunjukan sikap arogan terhadap kami warga yang mempertanyakan pekerjaan aspal jalan itu," ungkapnya lagi.
Pasang Iklan Disini:
Menurut Junaidin, mestinya Abdul Azis terlebih dahulu melakukan sosialisasi di tingkat masyarakat dan lainnya di Desa O'o ini. Selain, menjelaskan berapa lebar dan panjang serta spesifikasi pengaspalan jalan itu, juga berapa besar anggaran untuk membiayai pekerjaan proyek tersebut.
"Tapi anehnya, Abdul Azis malah menunjukan sikap seakan-akan tidak perduli dengan apa yang ditanyakan oleh kami selaku masyarakat. Itulah alasan kenapa kami kemarin melakukan aksi boikot pekerjaan itu," katanya.
Lanjut Junaidin, karena merasa curiga dengan cara mereka melakukannya pengaspalan jalan, pihaknya pun mencoba mencari tahu data kongkrit mengenai informasi seperti apa seharusnya spesifikasi pekerja pengaspalan jalan tani tersebut. Hasilnya, terungkap ada banyak dugaan pelanggaran dalam pekerjaan tersebut.
Foto Kondisi Proyek Jalan Hotmix yang di aspal paska oleh pihak pelaksana CV Vathir Lestari yang dipimpin Abdul Aziz |
"Kami punya bukti kuat, mengenai pelanggaran pekerja itu. Selain kondisi aspal tipis, juga kondisi aspal berlubang," terangnya. Tidak hanya itu, model pengaspalan jalan tani itu, tidak sesuai perencanaan. Dimana, pengaspalan tidak dilakukan dari titik nol jalur jalan tani, tapi malah dilakukan secara tidak beraturan dan sepotong- sepotong.
"Kami menduga Abdul Azis sengaja melakukan cara itu, untuk meraup keuntungan secara pribadi. Baik itu, sengaja memperlambat waktu penyelesaian pekerjaan untuk meraup keuntungan uang Saku dari perusahaan atau tempat ia bekerja (CV Vathir Lestari,"
Berangkat dari hal ini, Junaidin bersama seluruh warga Desa O'o lainnya, meminta dam mendesak kepada pemilik perusahaan CV Vathir Lestari, agar segera memperbaiki kembali pekerjaan agar kualitasnya sesuai dengan ketentuan dan perencanaan.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pemilik perusahaan CV Vathir Lestari agar memecat Abdul Azis dari jabatannya selaku pelaksana pekerjaan proyek tersebut.
"Kami minta ketika pekerjaan pengaspalan jalan tani di desa O'o ini kembali dilanjutkan, agar tidak lagi menugaskan Abdul Aziz menjadi pelaksana pekerjaan. Hal ini, bentuk kekecewaan kami terhadap yang bersangkutan yang diduga sengaja mencari keuntungan secara pribadi tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan," tegasnya.
Kalau Abdul Azis, masih saja dipercaya sebagai pelaksana pekerjaan jalan tani di Desa O'o ini, maka pihaknya akan kembali melakukan aksi boikot pekerjaan. "Intinya kami tidak suka dengan cara kerja dan sikap Abdul Azis itu," kata Junaidin.
Junaidin kembali menegaskan, bila perlu pihaknya dalam waktu dekat akan membuat spanduk yang berisi penolakan terhadap Abdul Azis selaku pelaksana pekerjaan proyek jalan tani di Desa O'o ini. "Inilah yang kami lakukan jika Abdul Azis masih dipercaya sebagai pelaksana pekerjaan proyek," tandasnya. (bidik01)