Foto Tajudin Hir SH. Kepala Dinas BPBD Kabupaten Dompu NTB |
Dompu NTB, Bidikinfonews.com - Adanya keluhan warga Kelurahan Simpasai yang diterjang bencana banjir dan longsor beberapa pekan lalu, Kapala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu NTB akui tidak adanya bantuan yang di salurkan dan menunggu rekomendasi dari pihak Bupati Dompu.
Pihak BPBD mengungkapkan bahwa, tidak adanya bantuan yang disalurkan itu terjadi karena di sebabkan ketersediaan anggaran yang mereka miliki untuk korban banjir yang terjadi tidak ada (memadai red).
Baca Juga:soal warga mangge maci diterjang
"Hal itulah yang menjadi dasar. Kenapa kami tidak menyalurkan bantuan kepa korban terdampak banjir tersebut, Uangnya memang ada, tetapi masih di tingkat dinas PPKAD. Nah..baru angaran itu dicairkan, harus ada perintah atau rekomendasi dari pihak Bupati Dompu,"terang Tajudin Hir SH. Kepala Dinas BPBD Kabupaten Dompu saat di temui oleh media ini di ruang kerjanya Senin kemarin (13/03/23).
Disinggung bagai mana dengan ketersediaan anggaran untuk BPBD sediri, dan apa alasannya hingga angara yang di ajukan sampai saat ini belum juga di cairkan oleh PPKAD, sementara bencana banjir di tangani adalah hal yang sangat urgen. Bahkan pihak Bupati sediri diketahui turun langsung meninjau lokasi tersebut.
Salah Satu Awak Media Bersama Kepala Dinas BPBD Kabupaten Dompu |
"Jadi begini, ...! data yang kami ajukan itu pertama akan di survei terlebih dahulu oleh pihak inspektorat, setelah itu Inspektorat akan informasikan kepada kami hasil surveinya untuk di perbaiki misalnya masalah harga barang yang kami ajukan, begitulah mekanismenya, dan itu juga yang menyebabkan keterlambatan kami menyalurkan terhadap korban banjir yang terjadi,"jelasnya.
Disinggung benar apa tidak pihak BPBD Dompu telah melakukan survei lokasi yang terdampak banjir sekitar, dan sejauh ini upaya apa saja yang dilakukan dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi selama ini.
Pasang Iklan Disini:
"Kami memang sudah survei lokasi yang terdampak banjir di beberapa titiknya, sala satunya yang ada di lingkungan mangge Maci itu sendiri, Dari hasil pendataan yang kami lakukan tercatat ada 504 Kepala Keluarga yang terdampak banjir, dan data itu sudah kami ajukan di pemerintah daerah,"jelasnya.
Lanjut dirinya menjelaskan, dari 504 data yang mereka laporkan itu, belum termasuk dengan data rumah korban yang longsor di keluhkan warga sekitar.
"Sementara soal beberapa rumah warga yang longsor akibat banjir di keluhkan. Kami di BPBD tidak mengetahuinya karena belum ada data laporan falitnya yang di ajukan oleh pihak lurah setempat,"ungkapnya.
Baca Juga :beberapa rumah warga mangge maci
Ditanya bagai mana proses survei lapangan yang dilakukan oleh pihak BPBD sendiri sehingga beberapa ruma warga terdampak musibah longsor akibat banjir itu luput dari pendataan oleh pihak BPBD sediri.
"Di dalam standar operasional pekerjaan (SOP) kami bersama tim di BPBD, pertama jika musibah banjir itu terjadi, langkah pertama kami lakukan yaitu menyelamatkan para korban, kedua harta benda para korban, dan ketiga, membuatkan tenda darurat, kemudian memberikan beberapa bantuan makanan dan lainya, juga melakukan pendataan jumlah korban maupun kerusakan yang di alami oleh korban yang ada,"cetusnya.
Semua itu dilakukan oleh BPBD sendiri dalam menghadapi musiba bencana alam yang terjadi. "Namun hal itu kami akui tidak kami lakukan pembagian apa pun kepada 504 warga yang ada di lingkungan mangge kelurahan Simpasai, hanya nasi bungkus saja, yaa...! karena tadi, tidak adanya ketersediaan anggaran," tutupnya.
Di tempat yang berbeda Kepala Kelurahan Simpasai Usman S.sos, yang di temui oleh media ini menjelaskan bahwa soal data warga yang terdampak banjir yang terjadi sudah kami serahkan kepada pihak BPBD satu hari sesudah banjir itu terjadi.
"Saat itu kami bersama camat Woja Kepala PU kepala BPBD ikut mendampingi Bupati Dompu turun meninjau beberapa titik lokasi yang terdampak banjir yang terjadi, disitu kami di kelurahan Simpasai di minta untuk dilakukan pendataan jumlah warga yang menjadi korban banjir terjadi, semua itu sadah kami lakukan bahkan data sejumlah 504 KK sudah kami serahkan kepada pihak BPBD sendiri,"terangnya.
Lurah Simpasai menegaskan bahwa data yang mereka laporkan hingga kini tidak ada tindak lanjutinya oleh pihak BPBD yang dapat dilakukan, "Jika data yang kami laporan itu menjadi acuan pihak BPBD untuk mendapatkan kucuran dana bantuan, lantas sampe sejauh ini kami di kelurahan belum juga dapat informasi ada realisasinya,"teranya.
Kenapa pihak lurah setempat tidak mendata jumlah rumah warga yang terdampak longsor tersebut, bukan Tampa dasar, pihak lurah beralasan adanya informasi pihak BPBD karena ketersediaan anggaran tersebut tidak ada.
"Itulah kenapa kami lambat mengajukan data jumlah rumah warga yang mengalami longsor terjadi di lingkungan mangge Maci itu, saya berharap kami selaku pemerintah daerah sama sama sinergi untuk menyelesaikan masalah ini, dan kami juga berterima kasih kepada sala satu anggota DPRD Provinsi yang mau menyumbangkan pokirnya untuk normalisasi sungai sekitar, semoga itu semua cepat terlaksana,"harpnya. (Bidik01).