Wahyudin SE Aktifis Kabupaten Dompu NTB |
Adanya Dugaan Mar Up (fiktif red) itu terjadi di tingkat Disnakkeswan Dompu setempat diketahui setelah diungkap oleh Wahyudin SE, bersama beberapa orang temanya pada media ini pagi tadi Juma'at (12/04/23).
Baca juga:diduga fiktif bantuan ratusan ekor
Wahyudin yang biasa di sapa bang jago mengungkapkan bahwa keberadaan Disnakkeswan kabupaten Dompu setempat diduga sengaja di dijadikan lahan dan sarang kejahatan bagi oknum_oknum di dalamnya untuk perkaya diri dan kelompoknya.
"Hal itu terjadi bukan tampa dasar, dari hasil penelusuran (investigasi red) ditingkat kelompok tani ternak di beberapa wilaya kecamatan sekitar. beberapa bantuan pengadaan langsung yang menelan anggaran negara miliaran rupiah per tahun yang diketahui di salurkan ditingkat Disnakkeswan Dompu nampak tak terlihat fisiknya dilapangan,"ujar bang jago.
Pihaknya mengungkapkan, dimana penyaluran bantuan ternak seperti sapi, kambing, pakan, vaksinasi dan beberapa bantuan alat lainya, tidak terlihat rupa fisiknya, baik itu di beberapa poktan ternak yang terdaftar sebagai kelompok Merpati, Kedati maupun Kelompok tani Sejati lainya.
"Dari hasil investigasi kami di tingkat lapangan ditemukan beberapa kejanggalan yang mengarah pada dugaan kejahatan yang dilakukan oleh pihak Disnakkeswan Dompu setempat, di keluhan berberat poktan ternak yang ditemui oleh kami, mengatakan jika mereka selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun dari dinas setempat, padahal kelompok mereka ketahui terdata oleh dinas itu sendiri, selain itu juga, para poktan juga mengatakan, ketika ternak mereka di beri suntikan vaksin atau obat semacamnya, mereka bayar sama oknum petugasnya, jadi kami merasa sedikit lucu dan aneh cara mereka,"
Kembali bang jago menegaskan, adanya hal itu, para poktan ternak yang ada merasa kecewa atas sikap pemerintah saat ini, dimana kondisi puluhan kandang yang di bangun secara swadaya mengunakan uang pribadi mereka sudah terlihat hancur dan kumu, saking lamanya mereka menunggu bantuan ternak sapi, kambing, dan pakan dari Disnakkeswan tersebut.
"Para poktan ternak yang ada bukan hanya keluhkan soal kandang yang hancur, mereka juga mengatakan pada kami bahwa sejauh ini, yang bisa dapat beberapa bantuan tersebut hanyalah kelompok tani ternak yang bisa bermain uang dengan oknum anggota lapangan yang ada di Disnakkeswan Dompu itu sendir.
Pasang iklan Disini:
Dirinya menegaskan, adanya dugaan itu terjadi, bang jago dan teman_temannya menyimpulkan bahwa kuat dugaan mereka jika dinas Disnakkeswan Dompu setempat telah melakukan kejahatan dengan cara merampok anggaran negara melalui pengadaan pakan, ternak dan alat pendukung lainya.
"Kami juga sudah mengantongi bukti data fakta lapangan yang nantinya kami akan laporkan secara hukum kejahatan yang Disnakkeswan Dompu lakukan,"tegasnya.
Selain data lapangan yang mereka kantongi, pihaknya juga menyimpulkan jika pernyataan beberapa pihak Disnakkeswan melalui pemberitaan bahwa mereka telah mencapai tingkat keberhasilan dalam upaya meningkatkan populasi ternak, dugaan mereka itu semua adalah sebua kejahatan karena telah bohongi publik.
"Perlu diketahui bahwa fakta lapangan yang kami temukan, terlihat dengan jelas, dimana pelaksanaan vaksinasi SE, AT, vaksinasi PMK, vaksinasi rabies, pemberian obat-obatan vitamin juga lainya, diduga tidak maksimal seperti yang mereka katakan,"tegasnya.
Lebih jelas bang jago, itu dibuktikan dari hasil penulusuran mereka pada beberapa kelompok tani ternak yang ada sekitar, "Mereka menjelaskan bahwa vaksinasi PMK, vaksinasi rabies yang dilakukan oleh pihak oknum petugas kur Disnakkeswan Dompu diduga di punguti uang sejumlah Rp 150, sampai 200 ribu rupiah per ternak,"bebernya.
Menurutnya, jika semua itu terlihat jelas sengaja di susun dan dirancang secara sistematis dan terorganisir oleh mereka, agar proses dugaan kejahatan merampok dan perkaya diri mereka canangkan terpenuhi.
"Jika semua itu benar adanya dilakukan oleh mereka, pertanyaan kami, berapa jumlah nama kelompok tani ternak yang terdaftar maupun kelompok tani ternak yang tidak terdaftar oleh mereka, baik kelompok tani ternak Merpati, Kedati maupun kelompok ternak Sejati yang tercatat oleh pihak mereka,"ungkap bang jago.
Kemudian lanjut dirinya, berapa jumlah anggaran pengadaan setiap tahunnya, apa saja jenis barang dan kelompok tani ternak mana saja yang mendapatkan bantuan tersebut, kemudian, berapa kali ternak yang ada di lakukan vaksinasi, jenis obat_obatan yang digunakan seperti apa bentuk dan kegunaannya. kemudian vaksinasi yang di lakukan dilokasi mana saja, semua itu secara rinci harus jelas adanya.
"Pertanyaan kami, bagai mana dan seperti apa proses penyaluran bantuannya itu dilakukan, verifikasi sarat ke apsahannya kelompok tani ternak agar bisa mendapat bantuan yang ada bagai mana proses nya. Menurut kami, proses verifikasi ke apsahannya kelompok tani ternak sesui persedur atau tidak ini juga perlu di uji ke benarnya oleh pihak penegak hukum yang ada, sebab dugaan kejahatan yang terjadi melalui tahapan tersebut,"cetusnya.
Yang perlu dan penting juga di diketahui oleh masyarakat pada umumnya, khususnya para poktan ternak yang ada di Dompu, pihak Disnakkeswan setempat sebelum melakukan pengajuan beberapa bantuan tersebut langsung itu, terlebih dahulu mereka harus melakukan verifikasi serta pengecekan kebutuhan sesui permohonan yang dituangkan dalam proposal yang di ajukan oleh kelompok tani ternak itu sendiri.
"Setelah semua itu dilakukan, pihak Disnakkeswan Dompu turun ditingkat lapangan guna melihat dan mengecek keberadaan kelompok serta lokasi kandang yang di sediakan, pertanyaan kami, pelaksanaan itu sudah atau tidak dilakukan oleh Disnakkeswan Dompu selama ini, sebab di lapangan para poktan mengaku jika pihak petugas dari Disnakkeswan tidak pernah didatangi mereka melakukan hal itu, kami ketahui bahwa, itu semua penting dan utama dilakukan dalam pelaksanaan serta pengunaan anggarannya dinas setempat,"tegasnya.
Anehnya lagi, pihak kepala dinas Disnakkeswan Dompu, berani membeberkan pernyataan melalui beberapa media, jika mereka telah mencapai tingkat keberhasilan dalam upaya meningkatkan populasi ternak,
"Pertanyaan kami dari mana data tersebut kadis Disnakkeswan Dompu setempat dapatkan hinga pihaknya berani membeberkannya pada media yang ada, Kami menduga bahwa pihak Disnakkeswan Dompu dugaan telah menyebarkan kebohongan ditingkat publik,"tegasnya
Dengan tegas dirinya mengatakan bahwa, fakta lapangan terlihat dengan jelas, bahwa pelaksanaan vaksinasi SE, AT, vaksinasi PMK, vaksinasi rabies, pemberian obat-obatan vitamin juga lainya di lapangan nampak tidak terlihat dan maksimal adanya.
"Itu dibuktikan dari hasil penulusuran kami pada beberapa kelompok tani ternak yang ada sekitar, mereka menjelaskan bahwa setiap ternak milik mereka di vaksinasi baik PMK, vaksinasi rabies yang dilakukan oleh pihak oknum petugas lapangan Disnakkeswan Dompu itu diduga di punguti sejumlah uang Rp.150, sampai 200 ribu rupiah per ternak,"bebernya.
Disingung bagai mana menurut kalian adanya pernyataan kepala Disnakkeswan Dompu terkait Ketersediaan pakan baik kualitas maupun kuantitas, dengan sasaran penyebaran berbagai jenis hijauan pakan ternak (HMT) dan leguminosa, serta Kegiatan bimbingan tehnis pengolahan pakan bagi kelompok tani ternak di seluruh kecamatan se kabupaten Dompu saat ini.
"Perlu diketahui oleh seluruh masyarakat kabupaten Dompu, bahwa tiga tahun terakhir ini, oknum kepala dinas Disnakkeswan dan kelompoknya diduga merampok serta perkaya diri dengan anggaran pengadaan pakan ternak lainya, hal itu terlihat jelas, dimana anggaran senilai ratusan juta rupiah per tahun nya diduga tidak dipergunakan untuk kebutuhan tersebut. Karena Disnakkeswan Dompu memiliki stok pakan ternak yang suatu ketika dibutuhkan langsung diambil sesui kebutuhan Disnakkeswan itu sendiri,"bebernya.
Lebih lanjut bang jago menuturkan itu terlihat dan juga dibuktikan dengan keberadaan pakan ternak yang sengaja dibudidaya oleh mereka sendiri di sala satu lokasi wilayah kecamatan manggelewa, di lokasi tersebut terlihat, dimana tumpukan pakan ternak tumbuh dengan sendirinya.
"Adanya budidaya pakan ternak dan tidak dilakukan Pengadaan itu juga di akui serta di perkuat oleh pernyataan salah satu oknum petugas Disnakkeswan dompu yang juga selaku ketua pembina beberapa kelompok tani ternak yang ditemui oleh kami beberapa hari lalu, disitu dirinya mengatakan bahwa pakan ternak itu tinggal dambil sesui kebutuhan dinas setempat, dan pakan tersebut tidak dibeli atau dilakukan pengadaan ko,"kutipnya.
Sementara didalam data yang dihimpun media bidikinfonews.com melalui laman https://sirup.lkpp.go.id/sirup/ro/penyedia/kldi/N1, tertuang dengan jelas sejumlah rincian penggunaan APBD Kabupaten Dompu Tahun 2019_2023 pengadaan langsung yang Disnakkeswan kabupaten Dompu lakukan.
"Dugaan kejahatan serta perampokan yang dilakukan oleh pihak Disnakkeswan beserta oknum jajarannya ditingkat bawah akan terus kami bongkar sampai ke akar_akarnya, untuk itu, kami saat ini bersama anggota sudah melayangkan surat pemberitahuan aksi demonstrasi ke pihak polres Dompu hari Senin atau hari Selasa lah.
Seruan aksi yang mereka lakukan nantinya pertama "Turunkan Kadis Disnakkeswan Dompu dari jabatannya" dan bubarkan pos lalulintas ternak yang kini diduga digunakan sebagai lahan basa bagi oknum Disnakkeswan Dompu untuk perkaya diri, kemudian, segera lakukan penertiban juga tindak oknum_oknum yang diduga melakukan kejahatan ancamnya.
Menanggapi dugaan tersebut Kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan (Disnakkeswan) kabupaten Dompu Muhammad Abdulah SE, pada media ini melalui via WhatsApp beberapa hari lalu mengatakan Terkait hal yang menyangkut pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2023, hingga waktu diklarifikasi hari ini pihaknya masih dalam tahapan melakukan persiapan.
"Kami masih melakukan persiapan pelaksanaan dalam beberapa kegiatan seperti CPCL, mendesign lewat konsultan perencana, menyiapkan kontrak/SPK dengan pihak ketiga, dan beberapa kegiatan teknis lainnya sebagai pra kegiatan. Jadi hal yang diberitakan terkait tidak transparan dan salah sasaran kami membuka pintu untuk di pantau maupun di kritik demi akuntabilitas program. Kami merencanakan dalam waktu dekat program dan kegiatan kami dapat terlihat actionnya,"tutupnya.(bidik01).