Proyek BWS Miliaran di dompu Diduga Sarang Kejahatan Kontraktor, "MAKI" Akan Blokade Jalan Negara

Kategori Berita


.

Proyek BWS Miliaran di dompu Diduga Sarang Kejahatan Kontraktor, "MAKI" Akan Blokade Jalan Negara

8 Mei 2023
Foto Trias Malarangeng alias Deden Ketua MAKI Dompu dan Kondisi Fisik Pekerjaan BWS di Dompu

Dompu NTB, Bidikinfonews.com - Diduga sengaja perkaya diri dan kelompok, Proyek Rehabilitasi jaringan irigasi yang di kerjakan oleh pihak BWS Tahun 2021/ 2023 menelan anggaran Negara ratusan miliar, Puluhan Gapoktan yang tergabung dalam masyarakat anti korupsi Indonesia MAKI kabupaten Dompu tuding proyek tersebut di duga sarang kejahatan bagi kontraktor yang ada. 



Dugaan tersebut diketahui dimana program rehabilitasi jaringan irigasi  yang berlokasi di rababaka kompleks  tahun 2021/ 2023 menelan anggaran puluhan milyar tidak ber_barometer untuk kebutuhan masyarakat Tani yang ada, dimana hal itu terjadi, karena pelaksanaan pekerjaan yang di lakukan di lapangan diduga tidak sesui prosedur yang ada, selain asal jadi, amburadul juga tidak tepat sasaran. 



Baca juga:diduga fiktif bantuan ratusan ekor



Yang lebih aneh lagi, Pemerintah Daerah selaku memilik wilayah diduga di buat buta tuli oleh pihak BWS dan kontraktor selaku pemenang Tender tersebut, hal itu terjadi karena pekerjaan yang dilakukan pihak BWS selama ini solah_olah luput dari kontrol serta pengawasan tim atau petugas dalam pelaksanaan nya.



Dugaan tersebut diketahui setelah di ungkap oleh Trias Mallarangeng salah satu pentolan aktivis yang ada di kabupaten Dompu pada media ini saat ditemui di lokasi setempat Senin (08/04/23), pria yang akrap di sapa Deden ini mengatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek irigasi tersebut dikeluhkan oleh masyarakat tani sekitar.  


Foto Kondisi Pekerjaan BWS 

"Dari hasil infestigasi kami di lapangan menunjukan bahwa proyek tersebut, diduga tidak menunjukan ciri yang berkualitas dan tidak memiliki asas manfaat untuk masyarakat Tani yang ada di kecamatan woja, selain itu juga, keberadaan proyek BWS sekitar, kami menduga yaitu sarang kejahatan bagi kontraktor yang ada untuk memperkaya diri,"tegasnya.



Deden mengatakan jika di dalam kontrak kerja tertuang dengan jelas beberapa item dalam pelaksanaannya seperti misalnya adanya Beskem, harus memakai molen, keselamatan kerja dan  beberapa hal lainnya.



Pasang iklan Disini:



"yang paling miris lagi, pekerjaan tersebut memakai batu kapur dan menempatkan pekerjaan pada titik yang menurut para Gapoktan masih layak di pakai, sementara beberapa titik lokasi irigasi yang layak untuk di perbaiki tidak di lakukan oleh mereka,"jelasnya. 



Dirinya kembali menjelaskan bahwa pihak pemenang tender memberikan nge sup kepada beberapa oknum di lapangan akan mempengaruhi kualitas pekerjaan. Karna jelas pemenang tender ini memberikan harga kubikasi tidak sesuai dengan RAB yang ada. 

Foto Trias Malarangeng Bersama Anggotanya Saat Menemui Salah satu Petugas Lapangan Dinas PUPR pengairan Kabupaten Dompu 

"Secara jelas, kami berharap agar pelaksanaan proyek 18 miliar sekian tahun 2021/2022 dan 2022/2023 4,9 miliar rehabilitasi jaringan irigasi Dam Rababaka Kompleks dan Dam Tanju. selanjutnya libatkan pemerintah daerah dalam kebijakan pengawasannya," ungkapnya.



Tamba Deden menegaskan bahwa terkai hal itu, dirinya bersama Gapoktan yang ada pernah mengkonfirmasi terkait hal itu kepada Pemerintah daerah yaitu Dinas PUPR.



"Kami dengan gapoktan yang ada sempat konfirmasi dengan Pemda lewat perpanjangan tangannya seperti PUPR Kabupaten Dompu, namun harapan kami tidak di respon oleh mereka. Disamping itu juga, kami menilai pengamat pengairan seolah tidak memiliki eksistensi di mata BWS dan pihak kontraktor tersebut,"ungkapnya.



Pada hal hierarkinya, bahwa hadirnya program dari kementerian PUPR atas dasar usulan dari bawah yaitu Aspirasi Gapoktan yang di serap oleh pemerintah Kabupaten Dompu yang di kirim ke pusat. 



"Untuk itu kami bersama puluhan Gapoktan yang ada bersepakat, meminta kepada pihak pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah daerah segera hentikan semua proyek BWS yang ada di beberapa titik wilayah kabupaten Dompu, jika tuntutan kami tidak di indahkan, dalam waktu dekat ini, kami bersama puluhan Gapoktan akan menciptakan instabilitas daerah lewat aksi demonstrasi dengan cara blokade jalan,"tegasnya.




Lebih lanjut Deden menegaskan, Kalao tidak secara tegas masyarakat kecamatan woja yang tergabung dalam Kendaraan MAKI masyarakat anti korupsi Indonesia Menolak keberadaan Kantor BWS yang Ada di Kabupaten Dompu



"Insyaallah dalam waktu Dekat MAKI  dan gabungan kelompok tani akan Boikot jalan guna hadirkan Bupati Dompu dan pihak BWS nya,"cetusnya.



Sampai berita ini disiarkan, pihak pemerintah, pelaksana tugas, BWS atau (Pemenang tender dan Kontraktor) proyek tersebut belum bisa dimintai keterangan terkait dugaan tersebut.(bidik01).