Komentar |
| Foto Siti Farida Figur Perempuan yang Multi Peran |
Dompu NTB, Bidikinfonews.com - Waktu demi waktu seiring berjalannya perkembangan zaman. Perkembangan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Banyak nilai dan norma yang bergeser akibat adanya perubahan sosial. Salah satu yang mengalami perubahan yaitu pada perempuan.
Dahulu perempuan tidak bisa mengakses berbagai hal di ranah publik. Perempuan hanya boleh di ranah domestik. Saat ini perempuan telah bisa merasakan ranah publik. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan.
Baca Juga:serap aspirasi masyarakat adhar anggota
Apalagi dengan seiringnya kemajuan modernisasi dan globalisasi yang membuat adanya perubahan pada tuntutan peran pada perempuan. Perubahan peran gender disebabkan beberapa faktor, yaitu lingkungan sosial masyarakat, struktur sosial yang terjadi saat ini.
Sala satunya seperti yang dilakukan oleh Siti Farida perempuan 54 tahun yang berdomisili di Lingkungan Renda Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Siti Farida saat ini di ketahui selain menjadi Ibu rumah tangga (URT) ia juga aktif sebagai staf di kelurahan menjadi Ketua Perempuan Kepala Keluarga (Peka) dan yang lebih luar biasanya lagi, beliau perna menjabat sebagai Ketua RT selama 5 tahun lamanya.
Figur perempuan satu ini diketahui sangat di cintai oleh masyarakatnya sekitar, di samping kesederhanaan, ramah, cerdas, ringan tangan ia juga memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi kepada semua orang.
Pasang iklan Disini:
"Hidup itu adalah pilihan, kira-kira seperti itulah saya memaknainya, di samping adanya emansipasi wanita menyebabkan peran perempuan pada zaman dahulu dan zaman ini berbeda. Dahulu perempuan hanya boleh melakukan kegiatannya di rumah saja sedangkan saat ini telah banyak perempuan yang berkegiatan di luar terutama untuk bekerja,"terang Siti Farida saat di temui oleh media ini Senin Sore tadi (05/06/23).
Lanjut Farida, di samping Perannya dalam rumah tangga, dirinya juga bisa di bilang perempuan aktif pada karirnya karena sama_sama memiliki waktu serta tanggung jawab untuk membantu kepala rumah tangga nya.
"Itu semua dapat saya lakukan karena adanya keseimbangan dan kesamaan pandangan hidup saya dan suami saya, dimana perempuan itu bisa dapat merasakan sektor publik yang dahulu tidak bisa dilakukan. Hal itu menunjukan adanya kesetaraan antara laki – laki dan perempuan,"terang ibu farida.
Siti Farida mejelaskan jika Perempuan seperti ini di era modernisasi ini jarang kita jumpai yang dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan keseimbangan. Sebab peran perempuan saat ini selalu melekat ialah dalam rumah tangga.
"Mudah_mudahan apa yang saya lakukan saat ini dapat menjadi contoh juga motifasi bagi semua perempuan yang ada, agar dapat memerdekakan pikirannya dan bisa peran ganda, yaa paling tidak kita ada dan berguna bagi orang lainya,"harap Farida. (*).