Diduga Bayi 11 Bulan Meninggal Setelah Divaksin, Puluhan Keluarga Bayi Ngamuk dan Kepung Kantor Puskesmas Dompu Barat

Kategori Berita


.

Diduga Bayi 11 Bulan Meninggal Setelah Divaksin, Puluhan Keluarga Bayi Ngamuk dan Kepung Kantor Puskesmas Dompu Barat

24 Jul 2023
Foto Suasana Keluarga Bayi Ngamuk di Ruang Kerja Kerja Pihak Kepala Dinas Puskesmas Dompu Barat 

Dompu NTB_Bidikinfonews.com _ Diduga Bayi berusia 11 bulan meninggal dunia usai mendapat suntikan vaksin dari petugas posyandu Puskesmas Dompu Barat. Puluhan keluarga orang tua bayi ngamuk dan kepung Kantor Puskesmas Dompu Barat, Senin (24/07/23).



Bayi berinisial NN dari pasangan Firmansyah dan Efilianti, warga lingkungan Bali Bunga, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu meninggal dunia diduga setelah bayinya didiagnosa oleh pihak rumah sakit umum Dompu, dengan radang selaput otak, dan memiliki bakteri didalam tubuh yang cukup lama.



Baca juga:korupsi alat metrologi tahun 2018



Peristiwa yang terjadi menimpah keluarga diketahui setelah di ungkap oleh saudari Firmansyah dan Efilianti orang tua korban kepada beberapa awak media yang menemuinya di lokasi setempat. Pukul 12: 25 WITA.



Tidak terima atas kejadian yang menimpa Bayi nya tersebut, pasangan Firmansyah dan Efilianti, bersama puluhan keluarganya kemudian mendatangi dan menemui pihak kepala puskesmas Dompu barat, guna dimintai pertanggungjawaban oleh mereka.


Foto Beberapa Keluarga Orang Tua Bayi Saat Menemui Pihak Puskesmas Dompu Barat 


"Bayi saya pada hari Selasa lalu di vaksin imunisasi oleh pihak petugas posyandu puskesmas Dompu barat, dengan kondisi sehat, namun, setelah keesokan harinya bayi ini langsung diopname akibat kondisinya memburuk, hingga pada hari Jumat kemarin bayi malang itu meninggal dunia,"ternyata Firmansyah dan Efilianti, orang tua bayi.



Lanjut Firmansyah dan Efilianti, Setelah meninggal dunia, bayi tersebut didiagnosa oleh pihak rumah sakit umum Dompu, dengan radang selaput otak, dan memiliki bakteri didalam tubuh yang cukup lama.



Pasang iklan Disini:



"Kami selaku keluarga korban menyayangkan pihak puskesmas Dompu barat, yang sudah berani memberikan suntikan vaksin imunisasi itu terhadap bayi kami tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pada hal bayi ini rentan dengan suntikan vaksin tersebut karena sudah memiliki riwayat penyakit di tubuh.



"Ini jelas malpraktek" Kata paman korban, Haris.


Atas peristiwa itu, keluarga korban pun mendatangi puskesmas Dompu Barat, Mereka menanyakan sikap Kepala Puskesmas sendiri terkait insiden yang terjadi menimpa bayi mereka.



Kepala puskesmas Dompu barat, Muzakir, S.Km justru membantah untuk disebutkan bahwa kematian bayi NN itu akibat di vaksin imunisasi.

Foto Orang Tua Korban Menangis Histeris di Puskesmas Dompu Barat 


"Saya membantah kalau bayi itu meninggal akibat divaksin. Kenapa saya membantah, karena dalam istilah standar kejadian paskah imunisasi itu ada dua. Yang pertama, bila bayi dilakukan vaksin, 1x24 jam meninggal dunia, berarti itu masuk kategori untuk dilakukan audit. Yang kedua, bila mana bayi itu disuntik dan langsung meninggal disitu, itu dua kategori yang bisa masuk untuk dilakukan audit " ungkapnya.


Setelah pembahasan panjang lebar, keluarga korban pun tidak terima hingga mereka ribut di ruangan kepala Puskesmas.


Salah satu paman korban bernama Haris mengaku kecewa dengan sikap Kepala Puskesmas Dompu Barat, karena selalu memberikan jawaban dari setiap pertanyaan mereka dengan berbelit-belit, hal itu juga yang memicu keributan terjadi. Mereka berjanji akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan ini.


"Jawaban yang diberikan kepala Puskesmas ini semua tidak masuk di akal, dia selalu mengelak dengan pertanyaan kami. Kami akan mengambil langkah hukum, biar hukum yang menyelesaikannya." Tandanya.(bidik01).