Ilustrasi |
Dompu NTB_Bidikinfonews.com - Dalam dunia pendidikan semua Guru adalah cermin bagi setiap muridnya, di mana guru itu mengajari, membina serta mencintai mereka di sekolah seperti halnya di cintai oleh orang tua mereka di rumah.
Namun dunia pendidikan yang terjadi di kabupaten Dompu NTB berbeda. Dimana Dunia pendidikan tersebut tercoreng dengan ulah sala satu oknum guru yang diduga miliki otak mesum melakukan tindakan tak senonoh kepada siswanya sendiri.
Baca juga:gerak cepat dp3a dan pihak smpn 6 dompu
Oknum guru tersebut diduga melakukan chatting mesum melalui aplikasi WhatsApp dengan mengirim gambar hingga video porno yang memiliki sedikit kelainan terhadap anak didiknya sendiri.
Aksi oknum guru mesum tersebut sontak membuat sekolah dan seluruh lingkungan nya heboh. Pasalnya, kiriman gambar yang diduga alat kelamin pria itu di share oleh siswa kepada group WhatsApp.
Dugaan peristiwa yang terjadi diakui oleh pihak kepala sekolah setempat. "Iya betul, bahkan sampai hari ini kejadian itu kami sudah laporkan ke atas (KCD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB cabang Dompu," kata Kepala Sekolah NY saat ditemui oleh sejumlah awak media Selasa (22/8/2023).
Pihaknya mengatakan jika aksi tak senonoh itu dilakukan dengan menggunakan nomor kontak yang berbeda dengan nomor yang digunakan dengan sehari-hari di lembaga sekolah. Setelah ditelusuri, nomor tersebut akhirnya diakui oleh oknum guru sebagai nomornya.
Pasang iklan Disini:
"Kami memang membutuhkan beberapa hari kerja dari tim cyber untuk memastikan nomor tersebut apakah benar nomor oknum guru. Setelah dipastikan, kami memanggil beliau dan mengakui itu adalah nomornya," tuturnya.
NY mengungkapkan, awalnya kasus ini terbongkar setelah salah seorang siswa yang diduga menjadi korban membagikan hasil chatting itu ke dalam group WhatsApp teman-temannya. Tujuannya untuk mencari tahu siapa pemilik nomor misterius itu.
Setelah diketahui, salah seorang siswa kemudian melaporkan kepada orangtuanya lalu dilaporkan juga ke pihak sekolah oleh wali murid pada Senin (14/8/2023) pekan lalu.
"Kalau kapan itu kami tidak tahu. Kami awal mula tahu karena ada laporan dari wali murid. Kami terima laporan, kemudian kami memanggil salah satu murid atau anak dari wali murid yang melapor kami tanyakan bagaimana kejadiannya," jelasnya.
Pihak sekolah telah menyarankan kepada siswa untuk tidak lagi membagikan potongan chatting yang di screenshot itu. Karena dikhawatirkan akan berdampak jeratan undang undang ITE.(*).