Masih Soal illegal loging, Diduga Oknum di BKPH Terima Uang Jatah Keamanan Dari Para Pengusaha Lewat Rekening Pribadi

Kategori Berita


.

Masih Soal illegal loging, Diduga Oknum di BKPH Terima Uang Jatah Keamanan Dari Para Pengusaha Lewat Rekening Pribadi

24 Sep 2023

 

Foto Barang Bukti BB, yang di amankan dan diduga dilepaskan kembali oleh oknum BKPH kabupaten Dompu NTB 

Dompu NTB_Bidikinfonews.com - Masih soal illegal loging, Diduga Kepala BKPH Topaso Kabupaten Dompu terima aliran dana alias jatah per kubik dari beberapa oknum pengusaha Kayu sonokeling hasil illegal loging sekitar.



Adanya dugaan aliran Dana dari oknum pengusaha yang di kirim lewat rekening pribadi oknum itu di ketahui setelah di ungkap oleh masyarakat dompu yang berini Y dan S pada media ini saat ditemui di lokasi sekitar, Saptu (22/09/23).







"Dugaan itu benar adanya, saya tau bagai mana mereka bermain selama ini, pihak oknum pengusaha diduga selalu mengirim sejumlah uang lewat Rekening pribadinya oknum, uang  jatah itu di transfer, setelah para pengusaha tersebut muat kayu sonokeling hasil illegal loging sampai di lokasi gudangnya masing-masing, katanya si, itu uang jaminan keamanan,"ungkap Y.




Menurut mereka semua itu tidak salah lagi, adanya dugaan skenario proses tangkap menangkap yang di lakukan oleh oknum BKPH selama ini hanyalah sebua skenario dan kebohongan belaka, dimana sebelumnya mereka terlebih dahulu sudah membangun komitmen pemufakatan jahat.



"Itu semu dugaan saya memang sengaja mereka lakukan, agar terlihat bahwa pihak oknum di BKPH Dompu berkerja, namun mirisnya dugaan dan skenario oknum_oknum tersebut telah diketahui hampir semua masyarakat Dompu ko, hal ini sebenarnya penting dan perlu untuk di laporkan sebenarnya,"tegasnya.



Pasang iklan Disini:



Ditempat yang sama S juga mengatakan hal yang sama bahwa dugaan yang dilakukan oleh para oknum penegak hukum saat ini sebenarnya diketahui oleh masyarakat Dompu khususnya, ya namun saja masyarakat tidak mau ungkapkan dan melaporkan nya ko.




"Dugaan ketika uang jatah itu tidak masuk rekening pribadi oknum di BKPH, dapat di pastikan ada upaya penindakan tangkap menangkap pastinya, dirinya selaku penguasa di BKPH setempat, diduga sengaja menciptakan kabupaten Dompu sebagai daerah nomor 1 hutannya gundul, gersang, panas, banjir badang, dan juga daerah yang kekeringan ekstrim,"tegasnya S.







Anehnya lagi, dugaan yang sengaja di lakukan oleh oknum di BKPH bersama oknum lainya itu, justru banyak orang yang mendukung dan ikut serta membuat daerahnya hancur demi keuntungan pribadi mereka.



"Bukan hanya itu, dugaan kejahatan yang terjadi di lakukan oleh oknum di BKPH diketahui ada banyak oknum yang mengatasnamakan aktifis lingkungan, LSM lingkungan dan juga oknum lainya, di diduga ikut mengawal memberikan jaminan dan bermain bersama oknum itu sendiri, pada hal tampa sadar, mereka di per alat dan di racuni dengan sejumlah uang, yang nantinya berdampak besar bagi seluruh masyarakat keluarga nya mereka sendiri,"beber S.







Pihak Y berharap, semoga pemerintah terkait baik yang ada di daerah, provinsi dan pusat memiliki hati dan mata yang mulia, Hinga dapat segera mengambil langkah tegas untuk menindak para oknum_oknum yang diduga ikut terlibat dalam lingkaran setan kejahatan illegal loging yang terjadi di kabupaten Dompu NTB saat ini.



"Jujur saya mewakili masyarakat lainya takut akan datangnya bala bencana yang melanda daerah kita ini, dimana semua hutan sudah tidak berpohon alias gundul, mata air yang menjadi sumber kehidupan selama ini sudah tidak ada, kekeringan ekstrim terjadi terasa sudah di depan mata, banjir badang setiap musim hujan semakin tinggi, ini semua tidak dapat oknum pikirkan,"harapnya. 


Menangapi perihal dugaan tersebut Kepala Balai Kesatuan Pengamanan Hutan (BKPH) (Topaso). Nurwana Putra, S, Hut dengan singkat ia menjawab "Semua itu tidak benar,"ucapnya pada media ini saat di konfirmasi melalui via WhatsApp Saptu (23/09/23). 


Selain itu, pihaknya ditanya, benar atau tidak adanya dugaan pihak anggota dinas BKPH Dompu melakukan jual beli lahan kawasan tutupan negara yang ada, di beberapa wilayah di kabupaten Dompu.


"Itu juga tidak benar,"jawab Wana.


Dari beberapa pertanyaan dugaan yang terjadi baik di tingkat lapangan maupun di tingkat internal dinas BKPH, pihak kepala BKPH hanya menjawab dengan enteng dan singkat. Sikap yang ditunjukan seolah_olah apa yang menjadi dugaan itu terjadi benar adanya. (*).