Belum Usai Soal Pengecer & Langgar Regulasi CV. Santya Makmur Diduga Berulah Perekrutan UD Manipulasi Data RDKK Poktan

Kategori Berita


.

Belum Usai Soal Pengecer & Langgar Regulasi CV. Santya Makmur Diduga Berulah Perekrutan UD Manipulasi Data RDKK Poktan

6 Jan 2024
Tokoh Distributor Pupuk Subsidi Wilayah Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB 

Dompu NTB_Bidikinfonews.com - Belum usai persoalan dugaan pemecatan sepihak yang terjadi ditingkat pengecer, Distributor Pupuk subsidi CV. Santya Makmur diduga melakukan kejahatan dalam hal perekrutan UD pengecer dan juga memanipulasi data RDKK para kelompok tani.



Dugaan manipulasi data RDKK Poktan yang terjadi mulai dari tingkat pengecer maupun distributornya, hal itu para oknum lakukan agar pihak mereka mendapatkan tambahan jatah pupuk subsidi.



Baca juga:surat spjb bukti dugaan kejahatan



Perihal dugaan tersebut diketahui setelah salah satu pengusaha inisial B  mengungkapkan pada media ini saat di temui di kediamannya di kecamatan Woja Saptu (06/01/24). 



Pihaknya B mengatakan usai ke (4) empat pengecer di pecat secara sepihak oleh pihak Distributor CV. Santya Makmur, membuka ruang bagi para pengecer baru dengan sarat dan juga ketentuan yang di atur oleh pihak distributor itu sendiri bermain.



"Selama ini sangat sulit para pengecer mengajukan permohonan untuk dapat berkerja sama dengan pihak distributor menjadi pengecer, Namun menjelang tahun politik saat ini, saya dapat informasi bahwa sudah ada 12 pengecer yang antri dari proses ferivikasi, dugaan saya, untuk menjadi pengecer mitra distributor Cv Santya Makmur dapat dipastikan terjadi dugaan sogok menyogok (main uang red) seperti sebelumnya," Terang B.



Pasang iklan Disini:



Tidak hanya itu, lanjut B mengatakan, dari 12 nama pengecer yang diketahui mendaftarkan diri, satu diantaranya dugaannya terdapat nama sala satu oknum anggota TNI.



"Dalam aturan, kira_kura tidak melanggar regulasi aturan atau tidak,  jika terdapat nama pihak oknum TNI yang keluar sebagai pengecer pupuk subsidi, pasalnya sejauh ini saya ketahui tidak di perbolehkan si....? Tetapi tidak tau saat ini.


Selain juga, pihak distributor diduga berkerja sama dengan pihak oknum PPL, dimana di tingkat lapangan pihak PPL tersebut diperintahkan untuk menginformasikan kepada para Poktan agar data RDKK merak dapat segera di serahkan kepada pihak distributor cv. santya Makmur.



"Menurut saya ini ada sedikit aneh dan janggal, dimana pihak pengecer di masing_masing wilayahnya yang terikat kontrak kerjasama dengan pihak distributor diperintahkan untuk mengakomodir kebutuhan para petani melalui data RDKK, Namun saat ini Justru sebaliknya distributor diduga bermain dan melanggar regulasi aturan yang ditetapkan pemerintah.



Ditempat yang berbeda salah satu warga yang ada di dasa riwo, yang di temui oleh media ini juga mengatakan, jika dugaan pihak oknum PPL yang diperintahkan untuk menyerahkan data seperti RDKK Poktan kepada pihak distributor dan tidak lagi melalui pengecer itu benar adanya.



"Informasih itu saat ini menjadi perbincangan masyarakat khususnya di desa kami di Riwo, hal ane yang menjadi tanda tanya besar kan, jikapun demikian, trus bagai mana dengan data kami yang ada kami ajukan pada para pengecer untuk mendapatkan kebutuhan pupuk subsidi tersebut,"ungkapnya.


Ditanya, sepengetahuan para petani selama ini, apakah hal semacam ini pernah terjadi atau tidak, jika hal tersebut benar-benar terjadi, menurut kalian apakah tidak berdampak pada terhambatnya penyaluran pupuk subsidi ke para petani atau tidak.


"Sejauh ini tidak pernah seperti ini, baru tahun ini adanya pengumpulan data RDKK langsung ke distributor tersebut, pertama kami tidak mengetahui distributor, kami taunya yang dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi untuk kami di wilayah ini hanya pengecer. Jadi untuk apa kami harus membawa data RDKK kami ke pihak distributor itu,".



Menanggapi perihal dugaan tersebut, pihak distributor CV. Santya Makmur yang di hubungi beberapa kali melalui via WhatsApp pribadi nya, sampai detik ini pihaknya tidak meng gubris dan menjawabnya, padahal centang dua. 


Begitu juga dengan pihak oknum PPL Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB juga belum bisa di temui untuk mintai keterangan terkait kebenaran dugaan tersebut. (*).