Soal Data RDKK Hilang Dikeluhkan Poktan, Kadis Pertanian Membantah Ini Penjelasanya

Kategori Berita


.

Soal Data RDKK Hilang Dikeluhkan Poktan, Kadis Pertanian Membantah Ini Penjelasanya

11 Jan 2024
Foto Syahroni Spt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dompu NTB Saat Melihat Stok Pupuk Subsidi di gudang Desa Bara 


Dompu NTB_Bidikinfonews.com - Menanggapi perihal dugaan data RDKK Poktan So Doro Parongge Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB, Kepala Dinas Pertanian kini angkat bicara dan menanggapinya.



Syahroni Spt, yang di konfirmasi melalui via WhatsApp pribadi nya Kamis (11/01/24) mengatakan, terkait dengan dugaan tersebut, pertama Hampir setahun dirinya jadi kadis sudah tidak ada lagi rekomendasi dari distambun buat pengecer.



Baca juga:puluhan anggota poktan keluhkan data



"Karena pada dasarnya ranah penentuan pengecer itu adalah kewenangannya distributor,"ujarnya.



Kadis pertanian mengatakan jika hubungannya dengan RDKK, itu prosesnya di input dari bawah oleh keltan dan PPL. Selanjutnya akan di rekap yang lalu akan di usulkan ke pemerintah pusat sebagai calon penerima pupuk bersubsidi. 



"Artinya setelah kuota di terima spt tahun sekarang dari 35.000 ton RDKK yang  di ajukan dan hanya 19.000 ton yang di alokasikan. Dan itu berlaku nasional yaotu dari RDKK yang di ajukan hanya 53 persen yang di akomodir oleh negara.



Pasang iklan Disini:



Disinggung, bagaimana tanggapan pihak dinas pertanian sendiri dengan adanya keluhan para Poktan yang merasa data RDKK mere tiba_tba hilang. Karena data RDKK Poktan diketahui selain Distributor yang mengajukan untuk mendapatkan kebutuhan pupuk subsidi di PT Pupuk Indonesia (Persero) pihak dinas pertanian juga diketahui punya kewenangan untuk mengusung data RDKK Poktan yang di daerah.



"Setelah alokasi di Alokasikan, selanjutnya, kewenangan para distributor dan pengecer lah menentukan dan mengatur kelompok tani mana yang akan di layani dan pengecer mana,"bebernya.



Lanjut Kadis distambun mengatakan, jika pihaknya selaku kadis hanya menginginkan pupuk itu sampai ke tangan para petani.(*).