Terkait Dugaan Proyek Siluman Melanggar Regulasi, Kadis Perkim Dompu di Bungkam dan Sengaja Tutup Mata

Kategori Berita


.

Terkait Dugaan Proyek Siluman Melanggar Regulasi, Kadis Perkim Dompu di Bungkam dan Sengaja Tutup Mata

13 Jul 2024
Foto Sejumlah Aktifitas Para Pekerjaan dan kondisi Proyek di Lapangan 

Dompu, NTB_Bidikinfonews.com - Masih terkait pelaksanaan Proyek pengecoran beton badan Jalan (Gang) yang berlokasi di Dusun Buncu Utara (Perumahan) Desa Matua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB yang sebelumnya menjadi perhatian masyarakat publik menduga  bahwa proyek setempat diduga proyek siluman yang masuk tampa identitas.


Proyek tampa nama yang di lakukan oleh pihak oknum kontraktor sebelumnya, di lokasi terlihat jelas fisik pekerjaan yang di kerjakan sudah mencapai sekitar 50 persen mendekati selesai baru papan informasi itu muncul dan terlihat dipasangkan oleh pihak pelaksana proyek setempat. 



Adanya keluhan masyarakat melalui pemberitaan sebelumnya dan dilakukan penulusuran media bidikinfonews.com di lapangan, Menurut sejumlah masyarakat yang di temui mengatakan, jika proyek yang sedang terlaksana itu bersumber dari anggaran APBD tahun 2024, yang di salurkan melalui Dinas Pemukiman dan Perumahan (Perkim) Dompu. Sementara jumlah keseluruhan anggaran proyek tersebut senilai Rp 1.86000.000 (Seratus Delapan Puluh Enam Juta Rupiah). 



Proyek yang di kerjakan saat ini adalah proyek penunjukan dari Dinas (Perkim) Dompu  bersumber dari anggaran APBD tahun 2024 dan di peruntukan kepada masyarakat setempat, namun proyek tersebut oleh pihak oknum yang ada di dinas terkait di pihak ketigakan (Tender red).



Baca juga:proyek siluman pengecoran beton gang



Pada Pelaksanaan proyek yang di lakukan terdapat ada beberapa persoalan yang menjadi tanda tanya besar dan dugaan ditemukan dilapangan, dimana pekerjaan yang di kerjakan terkesan mengarah pada menyalahi regulasi yang ada. Proyek itu di kerjakan dengan metode ketebalan pengecoran 13 sampai 14 Sentimeter, sementara pada regulasi pelaksanaan (RAB red) proyek itu sekitar 15 Sentimeter. 



"Namun anehnya yang di lakukan oleh pihak Pelaksanaan proyek pengecoran beton Jalan di wilayah kami saat ini, nampak terlihat tergesah_gesa (buru_buru red) seolah dikejar waktu karena telah melewati batas yang di tentukan, akibat hal itu, para pihak warga yang berkerja di proyek tersebut sering mendapatkan sikap dan kata_kata yang menyebabkan mereka tersinggung dan cekcok,"Terang AF di dampingi oleh sejumlah masyarakat Dusun Buncu setempat Jum'at (12/07/24).



Lanjut AF mengatakan, Yang menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat yaitu, reaksi pihak pemerintah terkait dengan dugaan adanya proyek siluman yang di kerjakan oleh pihak oknum kontraktor atau pelaksana yang ada saat ini, terkesan tutup mata dan tutup telinga juga diduga sengaja di biarkan seperti ini oleh pihak dinas Perkim Dompu selaku pelaksana teknis terkait.

Foto Kondisi Pekerjaan dan Beberapa Anggota pekerja di Lokasi Proyek 

"Itu terbukti di lapangan, dimana di lapangan pihak pengawas yang ada di dinas Perumahan dan pemukiman (Perkim) Dompu selaku pelaksana tugas juga teknis tidak terlihat melakukan pemantauan atas pelaksanaan proyek yang di kerjakan. Menurut kami hal itu juga yang menyebabkan oknum pelaksanaan proyek berkerja asal jadi dan diduga kuat melanggar regulasi,"ungkapnya.



Menurut pihaknya AF, bahwa detlain waktu pelaksanaan proyek tersebut diketahui sudah selesai masa kontrak kerja sejak bulan Lima tahun 2024 lalu. Tetapi oleh pihak oknum pelaksana proyek memulai pekerjaan itu menurut masyarakat baru beberapa hari lalu. 



"Perihal tersebut memicu reaksi serta dugaan masyarakat, jika oknum kontraktor proyek pengecoran beton gang jalan diduga telah berselingkuh (sekongkol rd) dengan pihak oknum yang ada di dinas Perkim dengan sengaja melakukan pembiaran semacam ini, jadi tidak heran pihak kadis bungkam sampai detik ini,"bebernya.



Pasang iklan Disini:



Pihak mereka menduga bahwa oknum kontraktor proyek pengecoran beton gang jalan ini berselingkuh dengan pihak oknum yang ada di dinas Perkim, dimana mereka dengan sengaja membiarkan dugaan regulasi pelaksanaan proyek itu di langgar seperti ini. 


"Kami meminta pihak pemerintah terkait seperti kepala dinas Perkim setempat. Adanya dugaan tersebut harusnya langsung turun tangan untuk melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan proyek yang dikerjakan dilokasi,"Harapnya.



Sementara Berdasarkan hasil instivegasi media Bidikinfonews.com di lapangan, di mana pelaksana proyek yang di kerjakan dengan ketebalan 15 centimeter pada gambarnya menurut masyarakat, sementa dilapangan proyek yang dikerjakan itu tidak sampai 15 Sentimeter, itu semua terlihat dengan kondisi fisik pekerjaan dan juga di perkuat dengan pernyataan sejumlah masyarakat setempat yang mengukur pekerjaan yang ada. setelah di ukur pekerjaan oknum kontraktor itu terlihat rata_rata ketebalan pekerjaan hanya 13 sampai 14 sentimeter saja.



"Setelah di ukur, pekerjaan yang ada dikerjakan 50 persen hampir selesai terlihat rata_rata ketebalan pekerjaan 13 sampai 14 sentimeter saja. Adanya dugaan tersebut, Kami bersama beberapa masyarakat akan melaporkan perihal dugaan proyek siluman yang melanggar regulasi tersebut di pihak jaksa atau Polda NTB nantinya. Jika tidak ada respon pihak pemerintah terkait pernyataan kami,"ancam AF.


Sampai berita ini di turunkan, pihak Kepala Dinas Perumahan dan pemukiman (Perkim) Kabupaten Dompu NTB yang di datangi media ini dikantornya untuk di mintai keterangan terkait perihal dugaan kasus tersebut, Pihak Kadis belum bisa ditemui karena tidak ada di kantor nya, namun pihak media ini akan terus berupaya menemui pihak terkait guna mendapatkan perimbangan pemberitaan(*).