Foto Nazamudin Pihak Korban Bersama Pihak PT SMS Saat di Lokasi Tkp Melihat Jagung Petani Hangus Jadi Arang |
Namun sebaliknya berbeda dengan petani yang bernama Nazamudin satu ini, dimana hasil panen nya terlihat hangus jadi arang setelah di lahap si jago merah, jagung yang ia tanami selama enam bulan lamanya di atas lahan seluas kurang lebih 2 Hektar yang berlokasi di sekitar Lahan tebu milik PT. SMS, selesai di panen dan di simpan (kumpulkan red) kurang lebih sekitar 50 meter dari lahan PT. SMS sudah menjadi arang akibat terbakar.
Baca juga:mengenal dan merawat ragam warisan
"Jagung milik saya baru 2 dan 3 hari selesai di panen itu habis terbakar, Kejadian itu saya ketahui setelah di kabari oleh salah satu petani yang juga memiliki lahan di sekitar lahan milik ku, Mendengan infomasi tersebut, saya saat itu sedang berada di kediamannya langsung bergegas menuju lokasi lahan tempat saya bertani guna mengecek kebenaran informasi saya dapat tadi,"Terang Nazamudin pada media ini Juma'at (02/08/24).
Setelah Nazamudin korban sampai di lokasi lahan miliknya, semua jagung yang ia panen itu tidak terlihat juga tersisa karena sudah menjadi arang. Nazamudin bercerita, Usai jagung miliknya habis di panen, pihaknya kemudian menyimpannya di satu titik lokasi lahannya yang berjarak sekitar 50 meter dari lahan PT SMS setempat.
"Setelah saya pastikan jagung udah beres dan di kumpulkan di satu tempat, sayapun kemudian kembali ke kampung halaman tempat saya tinggal di Desa Manggenae Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, sementara jagung itu giling nantinya harga jagung naik, sembari menunggu naiknya harga jagung dari harga Rp 3000 Rupiah mungkin beberapa waktu ke depan bisa naik, Namun semua harapan menjadi niat diriku kini hanya tersisa tanah yang di selimuti arang, sesuai di lahap si jago merah,".
Foto Jangung Milik Korban Sebelum Hangus jadi Arang |
Di tanya oleh media ini, menurut Nazamudin, kira_kira apa yang menyebabkan jagung miliknya bisa terbakar sampai menjadi arang seperti itu.
"Sebelumnya beberapa Minggu lalu, saya bersama beberapa petani lainya di lokasi melihat pihak petugas dari PT SMS setempat melakukan pemadaman api di beberapa titik lokasi sekitar lahan milik kami, dan kami ketahui sejak mulainya kami bertani di situ, Pihak PT.SMS usai tebu miliknya di pane, mereka membersihkan Dau tebu itu dengan cara membakarnya, Hal itulah yang memicu kuat dugaan saya, jika Jagung saya hangus terbakar di sebabkan oleh sisa api dari wilayah lahan PT SMS setempat,"Bebernya.
Kembali media ini menanyakan, setelah kejadian tersebut, upaya dan langkah apa yang di lakukan oleh pihak Nazamudin sendiri, Selain itu juga, Adanya pihak yang di curigai atas kejadian tersebut, Diketahui tidak oleh pihak penegak hukum sekitar.
Pasang iklan Disini:
"Beberapa hari paska kejadian kebakaran saya selaku korban bersama beberapa warga petani di sana mendatangi babinsa bhabinkamtibmas dan kepala dusun sekitar guna melaporkan kondisi yang saya alami juga di pertemukan dengan pihak PT. SMS setempat,.
Lebih lanjut Nazamudin mengungkapkan, lewat pertemuan yang di fasilitasi oleh Babikhatimas dan kepala dusun tersebut, Nazamudin kemudian melaporkan perihal kejadian ia alami kepada pihak PT. SMS setempat.
Foto Jagung Korban Nazamudin Sesudah Jadi Arang akibat Terbakar |
"Setelah mendapatkan laporan yang saya bersama petani sampaikan, Pihak PT SMS kemudian bergegas menuju lokasi lahan garapan tempat jagung saya terbakar hangus. pihak PT SMS di lokasi kemudian melakukan survei tempat serta jarak kebakaran itu terjadi semakin meluas, pihak PT SMS mengakui jika kebakaran itu terjadi di sebabkan oleh pihak PT SMS itu sendiri, Setelah itu juga pihak PT. SMS pun kemudian menyanggupi ganti rugi semua jagung milik korban,"Ungkapnya.
Mendengar pertanyaan yang di sampaikan oleh pihak PT SMS terhadap korban dan beberapa petani dilokasi, di mana semua kerugian korban Nazamudin itu akan di ganti rugi oleh pihak PT SMS. Nazamudin merasa lega dan bahagia lalu melakukan foto bersama dan saling bersalaman saat itu di lokasi.
"Setelah beberapa hari pihak PT SMS bersama saya selaku korban didampingi kepala dusun dan Babikhatimas di lokasi kejadian itu, sekitar tanggal 23 juli, saya selaku korban mendapatkan informasi melalui via SMS dari Humas PT SMS, jika saya dan beberapa orang kelurga di panggil (undang red) oleh pihak direktur PT SMS, Mendapat pagilan itu, saya di dampingi beberapa orang keluarga kemudian mendatangi ruangan PT SMS setempat,".
Singkatnya, pada akhir pertemuan itu, korban bersama keluarganya merasa kecewa atas pernyataan dan keputusan pihak PT SMS kepada mereka, di mana sebelumnya kebaran jangung miliknya di akui dan di bayarkan ganti ruginya, Namun sebaliknya pihak PT SMS kembali tidak di akuinya dan berdalih jika kebakaran jagung milik Nazamudin (korban red) itu bukan di sebabkan aktivitas pembersihan lahan oleh PT SMS.
Foto Pihak Petugas PT SMS Bersama Mobil Damkar saat Memadamkan Api yang dihasilkan dari lahan tebu milik PT SMS yang menyebar di beberapa titik Lokasi sekitar Lahan Jagung para Petani |
"Tidak terima atas sikap dan pernyataan pihak direktur PT SMS yang seperti penjaja yang tak berhati nurani atas kondisi kami alami saat ini, kami pun selaku korban hari ini Jumat 2 agustus 2024 di dampingi oleh beberapa petani lain, kemudian mendatangi kantor polsek pekat guna mengajukan laporan secara resmi atas kejadian yang terjadi menimpah diri saya."Beber korban.
Kembali Nazamudin mengatakan, usai dirinya melaporkan perihal kejadian tersebut, dirinya selaku korban sangat berharap kepada insitusi kepolisian terutama Bapak Kapolsek Pekat dapat membantu kami para petani seperti kami, Tidak hanya itu, saya juga mendukung sekaligus meminta agar persoalan semacam ini dapat di tegakkan serta menyelesaikan nya," Harap Korban Nazamudin.
Sampai berita ini disiarkan, pihak Direktur PT SMS terkait belum bisa di hubungi dan di temui untuk di mintai keterangan terkait perihal dugaan kasus lebaran jagung milik korban Nazamudin.
Namun pihak media ini akan terus berupaya menemui dan menghubungi pihak Direktur PT SMS setempat guna di mintai keterangan terkait perihal dugaan tersebut demi perimbangan pemberitaan ini (*)