Hasil Audit Terkesan Digoyang, Keluarga Tersangka Korupsi Puskesmas Kota Dompu Terus Melawan

Kategori Berita


.

Hasil Audit Terkesan Digoyang, Keluarga Tersangka Korupsi Puskesmas Kota Dompu Terus Melawan

23 Okt 2024
Foto H. Abdul Muis SH.Msi Keluarga Tersangka AH 

Dompu, NTB_Bidikinfonews.com - penetapan tersangka kasus Puskesmas Dompu Kota, Keluarga tersangka AH terus melawan dan mengungkap misteri, berbagai cara akan dilakukan untuk memberikan pembelaan terhadap apa yang dialami keluarganya.


Abdul Muis, keluarga dari tersangka AH dan Suryani keluarga dari tersangka Y menyatakan hal itu pada media ini Rabu 23 Oktober 2024.



Baca juga:



Menurut mereka ada hal yang mendasar kenapa hal itu dilakukan, pertama karena proses pembangunan puskesmas berjalan lancar dan sukses sehingga gedung itu berdiri kokoh dan menjadi pusat pelayanan masyarakat di Kota Dompu.



Kedua karena pekerjaan ditahun 2021 tersebut telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memiliki otoritas penuh dari negara. Hasil audit telah menemukan kekurangan pekerjaan sebesar Rp 47.564.033,57 (kwitans terlampir), kemudian direkomendasi untuk dikembalikan pada negara dan sudah diselesaikan langsung ditahun 2022. ‘’Kenapa audit BPK tidak dipercaya, dugaan kami hasil audit itu sengaja di goyang’’ sesal keduanya.



Selanjutnya berdalih adanya laporan masyarakat kemudian mengundang pihak lain untuk melakukan audit ulang dengan hasil yang fantastis jauh berbeda sebesar Rp 944 juta. 


Pasang iklan di sini :



‘’Bisa saja ini pesanan penyidik,’’duga Muis. Sebab hasil audit tersebut sama sekali tak diklarifikasi pada pihak proyek atau kepada dinas terkait, hingga disampaikan jumlah nominalnya saat penetapan tersangka.



‘’Keluarga menjadi kaget, karena yang diketahui hanyalah hasil audit BPK yang sudah dikembalikan,’’ terangnya.



Atas persoalan hukum yang menimpa keluarganya baik Muis maupun Suryani mengaku tak malu karena dengan itulah kebenaran dan keadilan bisa diharapkan.




"Kalau rasa malu dipelihara, maka kesewenang-wenangan akan terus terjadi,’’ jelas Suryani. Istri kontraktor ini menyatakan tidak ada lagi jalan lain selain melakukan pembelaan-pembelaan apapun caranya.



Ini juga kata dia sekaligus menjadi pelajaran bagi yang lain untuk bisa melawan bila ketidakadilan yang ditemui. ‘’Kalau begini terus, mungkin kali ini giliran kami, selanjutnya mungkin giliran yang lain, itu soal waktu saja,’’ pungkasnya.(*).